Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Destinasi Baru Wisata Religius

0
4138

Kota Tanjungpinang memiliki ikon baru wisata. Selain Pulau Penyengat, Gedung Gonggong, kini ada ikon baru rumah ibadah yang ramai dikunjungi. Namanya Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Vihara ini terkenal dengan julukan vihara seribu wajah atau seribu patung.

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva yang merupakan tempat beribadah umat Budha kini juga dapat menjadi destinasi wisata religi di Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepulauan Riau.
Pembangunan vihara ini berlangsung selama 14 tahun dan memiliki 500 patung Lohan dengan berbagai wajah dan juga memiliki 40 lebih patung dewa-dewa dalam kepercayaan Budha. Vihara ini termasuk vihara terbesar se-Asia Tenggara setelah China. Vihara ini dikenal oleh masyarakat dengan “vihara 1.000 wajah” karena banyaknya patung di lokasi vihara. Pembuat patung-patung tersebut kabarnya langsung seniman dari Tiongkok.

Pembina Yayasan Ling Shan Ji Yu Si sekaligus pengelola Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Bobby Jayanto, menginformasikan, harga sebuah patung mencapai Rp 25 juta.
Para donatur itu ditawarkan oleh panitia pembangunan tentang brosur para Lohan. Mereka kemudian memilih Lohan itu lalu menyampaikannya kepada panitia untuk ditempa menjadi patung di Cina.
“Di bawah patung Lohan itu, donatur bisa menuliskan namanya, keluarga dan perusahaannya. Panitia lalu mencetak sertifikat atas nama donatur tersebut,”kata Bobby,
saat peresmian awal Februari 2017 lalu.

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva terletak persis di sebelah Barat Kota Tanjungpinang . Berjarak kurang lebih sepuluh kilometer dari pusat kota dengan waktu tempuh dua puluh menit.
Memasuki komplek vihara dan melewati bangunan besar seperti gerbang kota kuno, seakan-akan dibawa terhanyut ke sebuah negeri nan jauh di satu waktu yang berjalan dengan lambat. Batu-batunya tersusun rapi hingga membentuk sebuah bangunan besar. Di atasnya terdapat bangunan dengan atap bertingkat khas Negeri Tiongkok dengan hiasan patung naga. Menambah anggun gerbang tersebut.

Bagian paling menarik apalagi kalau bukan “1000 wajah” dengan ekspresi berbeda satu sama lain. Seakan kesemuanya mengajak kita berkomunikasi satu persatu.
Setinggi tubuh orang dewasa, patung-patung itu begitu pas dengan tubuh saat mencoba mensejajarkan diri. Untuk menuju ke Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, dari kota Tanjungpinang, harus melalui jalan Nusantara yang mengarah ke Barat menuju perbatasan kota. Sekitar satu kilometer sebelum memasuki perbatasan kabupaten Bintan,
ada jalan masuk ke kanan yaitu jalan Asia Afrika (km 14). Di ujung jalan Asia Afrika kita tinggal berjalan kaki menanjak mengikuti kontur bukit untuk memasuki komplek Vihara.**