Dinas Kebudayaan Lingga menggelar acara focus grup discussion (FGD) tiga hasil penelitian di Replika Istana Damnah, Kamis (10/7) kemarin. Tiga hasil penelitian itu hampir rampung dan dikerjakan peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri.
Tiga hasil penelitian itu, yakni cerita rakyat berupa toponimi (asal usul nama kampung) di Lingga, permainan tradisional dan teater bangsawan. Dihadapan tamu undangan, tiga orang penulis dari BPNB Kepri mempresentasikan hasil penelitian. Anastasia Wiwik
Swastiwi P.hD presentasi tentang toponimi Lingga, Evawarni M.Ag tentang permainan tradisional dan teater bangsawan disampaikan Jauhar Mubarok S.Sos.
Koordinator tim BPNB Kepri, Zulkifli Harto M.Hum mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Disbud Lingga yang menggelar dua kali FGD dan bermanfaat banyak dalam penyempurnaan naskah hasil penelitian yang dibuat. “FGD pertama kami banyak dapat masukan. Sisi sisi apa yang bisa kami garap. FGD kedua ini lebih penajaman. Pekerjaan kawan-kawan dah hampir rampung. Kasarnya tinggal finishing. Tinggal ada masukan,
kami sempurnakan,”kata Zulkifli, kemarin.
Kadisbud Lingga, Ir M Ishak MM mengatakan, pihaknya sangat serius memantau hasil penelitian ini. Makanya digelar acara FGD untuk penyempurnaan sebuah penelitian. Ia menilai pengkajian sangat penting karena Lingga kaya potensi budaya, namun datanya belum banyak. Nantinya hasil penelitian dijadikan buku. Dengan adanya kajian dan dicetak buku, bisa memberikan informasi yang lebih luas tentang sejarah dan budaya Lingga. “penelitian menjadi sangat penting untuk masa depan sejarah dan budaya Lingga ke depan,”ujarnya.
Dalam penelitian ini tim peneliti dan penulis dari BPNB Kepri ada enam orang. Yakni, Anastasia Wiwik Swastiwi, Zulkifli Harto, Evawarni , Novendra, Dedi Arman dan Jauhar Mubarok. Sedangkan, penulis lokal yang nantinya bergabung adalah Mustazar, Said Barakbah Ali, Lazuardi, Fadli dan Ramlan. **
