Batam kini memiliki ikon wisata religi terbaru. Namanya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang pemakaiannya diresmikan, Jumat (20/9) kemarin. Masjid ini terbesar di Sumatra yang memiliki berbagai pesona. Masjid berlokasi di daerah pemukiman Batuaji.
Masjid erdiri di atas lahan seluas 41.422 meter persegi atau lebih kurang 4 hektare, masjid ini dibangun oleh kontraktor berpengalaman, PT Adhi Karya dengan konsultan pengawas PT Yodya Karya. Sebagai masjid terbesar di Sumatera, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki fasilitas yang lengkap. Mulai bangunan utama salat, ruang-ruang kajian, ruang takmir dan pengurus masjid, fasilitas bersuci, lahan dan lainnya. Masjid ini juga dilengkapi fasilitas parkir yang mampu
menampung ribuan kendaraan.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga menjadi satu-satunya masjid di Kepri yang memiliki menara pandang setinggi 99 meter. Menara
ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Batam dari ketinggian, bahkan bisa melihat negeri tetangga seperti Singapura. Masjid ini juga memiliki bentang
kubah terbesar di Indonesia yakni selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat. Dilengkapi dengan delapan payung membran seperti Masjid
Nabawi dan koridor-koridor di sekeliling ruang utama salat, masjid ini mampu menampung hingga 25.000 jemaah
Pembangunan masjid dimulai 30 April 2017. Peletakan batu pertama dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Batam. Memimpin doa, Arifin berharap masjid Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT. Masjid ini tak hanya menjadi masjid untuk para pekerja pabrik dan galangan kapal, tapi sudah menjadi ikon Batam.
Masjid terbesar di Sumatera yang akan menjadi tujuan wisata religi di Batam.
Hal menarik masjid dinamakan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Ini pahlawan nasional ketiga dari Provinsi Kepri. Sosok ini fenomenal karenad ilantik menjadi sultan di usia yang sangat belia. Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Kisah kepahlawanannya yang begitu tersohor adalah perlawanannya terhadap pasukan Belanda di
Tanjungpinang. Sultan Mahmud makamnya ada di Belakang Masjis Sultan di Daik Lingga, Kabupaten Lingga. **