Satker Kebudayaan Perlu Memahami Strategi Komunikasi ke Publik

0
79

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid meminta agar semua satuan kerja (Satker) dilingkungan Ditjen Kebudayaan memahami strategi mengkomunikasikan aktivitas  satkernya kepada publik secara tepat. “Informasi kebudayaan ke masyarakat bisa sampai baik kalau dikomunikasikan dengan baik. Publikasikan apapun takkan berhasil kalau  strategi komunikasinya tak tepat,”kata Hilmar saat membuka Lokakarya Publikasi Kebudayaan (LPK) Ditjen Kebudayaan 2019 di Hotel Discovery Ancol, Jumat (15/2) malam.

Hilmar menyebutkan, banyak strategi dalam mengkomunikasikan publikasi setiap satker. Salahsatunya menjalin kemitraan yang baik dengan media massa, khususnya orang-orang yang  berpengaruh di media massa. Cara lain adalah menunjuk duta budaya yang ada di daerahnya. Strategi inilah yang efektif dalam menyampaikan informasi kebudayaan ke masyarakat.
“Kepala satker perlu memberi dukungan untuk menyebarluaskan informasi kebudayaan pada masyarakat. Kepala perlu menuliskan berbagai pemikirannya sehingga dapat menjawab  pertanyaan masyarakat. Ini suara pemerintah yang berwenang menyuarakan, kadangkala tampil formal. Perlu terus mewartakan kebudayaan karena itu tanggungjawab kita, jangan  hanya datang dari media sendiri,”tegasnya.

Lokakarya diisi dengan berbagai materi yang menarik dan narasumber yang kompeten. Strategi publikasi disampaikan Amalia Susilawati Prabowo dari Grup Alibaba, penggunaan dan  pengelolaan media sosial dengan narasumber Syafiq Pontoh. Dan materi yang tak kalah menarik adalah videografi dan fotografi memakai smartphone. Narasumbernya dari Net TV.

Para peserta lokakarya juga turun lapangan praktek ke Pasar Seni Ancol. Para peserta dilatih mengambil video pakai smartphone kemudian diedit pakai aplikasi yang ada di
android. Hasil video yang telah diedit kemudian ditampilkan dan dibahas oleh narasumber.

Selain admin website kebudayaan, seluruh kepala satker dibawah Ditjen Kebudayaan ikut dalam lokakarya ini. Dalam diskusi banyak hal yang dibahas, termasuk kendala-kendala
yang dialami dalam satker dalam publikasi kegiatan. Salahsatunya wilayah kerja satker yang begitu luas. Ada satker yang membawahi tiga sampai empat provinsi.