Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri kehilangan tokoh yang sangat peduli pada budaya Melayu. Said Abdul Hamid (69) meninggal dunia, Rabu (3/4) malam. Sepanjang hidupnya, Said banyak memberikan kontribusi bagi kebudayaan Melayu di Kabupaten Lingga. Sosok ini dikenal juga sebagai kolektor benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Lingga Riau.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga Muhammad Ishak menyebutkan, Said Abdul Hamid adalah seorang pensiunan staf tata usaha (TU) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lingga, dan sempat menjadi tenaga honorer bertahun-tahun di Sekolah Dasar pertama di Daik Lingga, SDN 001 Lingga.
Sejarawan, akademisi, peneliti dan tokoh budaya dalam negeri hingga luar negeri menjadikan almarhum Said Abdul Hamid sebagai tempat berbagi informasi dan mencari referensi tentang kebudayaan Melayu di semasa hidupnya. Bahkan Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga yang selama ini gencar, menulis tentang berbagai referensi buku adat istiadat budaya Melayu Lingga juga menjadi sosok Said Abdul Hamid sebagai narasumber utamanya.
Mendiang yang dikenal Tunak dalam memperdalam adat dan budaya melayu ini, selalu menjadi referensi atau rujukan utama, bagi masyarakat Lingga untuk meminta pendapat dan mempertimbangkan segala keperluan yang berhubungan dengan perayaan adat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lingga, bahkan sebelum Kabupaten Lingga terbentuk.
“Sebelum Kabupaten Lingga ini terbentuk, kami sudah sering meminta petunjuk terkait acara adat misalnya hajat perkawinan,”kata Ishak.
Selain sebagai narasumber adat istiadat budaya melayu, Said Abdul Hamid juga merupakan kolektor barang barang cagar budaya ragawi yang memberikan banyak kontribusi bagi Museum Linggam Cahaya. Kegiatan tersebut sudah ditekuni almarhum sejak tahun 60-an, bahkan lebih gencar lagi melakukan pendataan dan kolektor benda-benda bersejarah tersebut ditahun 1980-an.**