Sah, Kebudayaan Gabung Dinas Pendidikan Lingga

0
716

DPRD Lingga telah mengesahkan Perda Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru. Kebudayaan yang selama ini bergabung dengan Dinas Pariwisata pindah. Kini kebudayaan bergabung dengan Dinas Pendidikan. Jadi sekarang namanya jadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lingga. Sementara bidang pemuda olahraga yang selama ini bergabung di dinas pendidikan, masuk ke dalam dinas pariwisata. Namanya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Lingga.

Sekretaris Pansus SOTK DPRD Lingga, Ahmad Nashiruddin mengatakan, pansus menilai bidang kebudayaan menjadi sangat penting dalam pembangunan Lingga. Awalnya pansus meyakini kebudayaan menjadi dinas tersendiri. Namun, melihat beban kerjanya yang belum terlalu berat dan besar, kebudayaan digabung dengan dinas pendidikan.

Udin
Sekretaris Pansus SOTK, Ahmad Nashiruddin

“Lingga yang pertama merampungkan perda SOTK ini. Kita bentuk dikbud dengan harapan kebudayaan semakin terperhatikan. Kemudian sinkron dengan dunia pendidikan,”kata Sekretaris Pansus SOTK DPRD Lingga, Ahmad Nashiruddin, kemarin.

Dijelaskan, penyusunan perda tentang pembentukan dan perangkat daerah merupakan amanah dari UU No. 23 tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nommor 18 tahun 2016. Saat pembahasan, kata Udin, sejumlah anggota pansus menyetujui dinas kebudayaan dibentuk tersendiri. Ini sesuai dengan budaya yang jadi unggulan Lingga sebagai bunda tanah melayu. Namun, setelah melalui pembahasan, termasuk diskusi dengan Bupati Lingga, Alias Wello diputuskan, kebudayaan bergabung dengan pendidikan.
Bergabungnya pariwisata dengan pemuda dan olahraga juga tak ada masalah. Harapannya, dinas ini fokus mengembangkan pariwisata. Jadi tak perlu lagi memikirkan masalah kebudayaan. Selain itu, bidang pemuda olahraga juga dapat lebih terpehatikan dan dimaksimalkan. “Bidang kepemudaan dan olahraga juga dapat dimaksimalkan untuk mendukung kepariwisataan,”ujarnya.

Di Kepri, selain Lingga hanya Natuna yang pendidikan dan kebudayaannya bergabung menjadi dinas. Daerah lainnya berbeda nomenklaturnya. Di Bintan, pariwisata bergabung dengan kebudayaan. Hal yang sama juga di Kota Batam. Sementara di Karimun, pariwisata, seni budaya bergabung. Sementara, di Anambas, pariwisata, kebudayaan, pemuda dan olahraga bergabung.**