Sah, Gangan dan Antu Bubu Jadi WBTB Indonesia

0
586
Tradisi Antu bubu. Permainan asal Belitung.

Dua karya budaya dari Provinsi Bangka Belitung, yakni kesenian Antu Bubu dan Gangan ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia 2017. Penetapan dilakukan dalam sidang penetapan di Hotel Milenium, Jakarta, Senin (21/8) kemarin.

Adi Guna, Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur yang hadir dalam acara sidang mengaku sengat gembira dua karya budaya dari daerahnya lolos dan ditetapkan jadi WBTB. “Tahun depan kita usulkan lebih banyak lagi. Alhamdulillah Antu Bubu dan Gangan lolos,”kataAdi, kemarin.

Antu bubu adalah sebuah tradisi kuno rakyat Belitung, Tradisi ini diperkenankan hanya untuk orang dewasa dan bukan untuk anak-anak, dalam permainan ini dipimpin oleh seorang dukun kampung. permainan ini dulunya digelar pada waktu yang khusus. “Antu” berarti hantu dan “Bubu” merupakan sebuah alat untuk menangkap ikan yang tebuat dari rotan.

Permainan Antu Bubu dimulai dengan pembacaan doa oleh dukun guna menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi, sementara itu dalam permainan ini akan menyediakan beberapa sukarelawan atau para pemain yang sudah terlatih untuk memeluk Bubu, tapi tidak semudah itu karena Bubu yang dipeluk sudah terdapat hantu atau roh di dalamnya, roh tersebut memang sengaja dipanggil oleh dukun dan tenang saja karena para sukarelawan akan masih tetap aman selama acara masih dipimpin oleh dukun tersebut, pemain akan dinyatakan menang apabila sudah berhasil mengendalikan Bubu.

Mengenai asal usul Antu Bubu ini, bermuasal dari cerita mengenai seseorang yang bernama laki-laki yang tidak diketahui namanya, beliau memiliki kebiasaan menangkap ikan dengan bubu. Meskipun bubu telah dipasang berhari-hari namun tidak satu ekorpun ikan terperangkap, timbullah kecurigaan dihati beliau. Akhirnya dengan kesaktian yang dimiliki, akhirnya diketahui oleh pak Yunus. Ternyata, ada seorang yang jahil mencuri ikan. Tragisnya Sumadim meninggal dan jenasahnya tergeletak di tempat pak Yunus memasang Bubu, dan arwahnya bergentayangan.

Akhirnya , oleh orang-orang pandai (dukun) diabadikan menjadi sebuah permainan dengan nama Antu Bubu, yang mana roh Sumadim selalu dipanggil untuk masuk ke Bubu, sementara yang melawanpun akan kerasukan pula. Sementara dalam permainan antu bubu pawanglah yang berperan penting dalam permainan ini, karena ia yang memimpin permainan ini. Demikianlah sampai saat ini kesenian Antu Bubu masih tetap ada dalam kebudayayaan di daerah Belitung Timur.

Dalam permainan ini, siapapun boleh mencobanya. Namun pawang nantinya yang menentukan sesiapa yang boleh bertanding dengan bubu, dengan syarakat kuat fisik dan mental. Sebab tak jarang pemain tidak berhasil merusak bubu bahkan kerasukan, maka manusia dinyatakan kalah dan sebaliknya jika bubu masih bertahan dan tidak rusak maka Antu Bubulah pemenangnya.

Sementara, gangan adalah masakan khas masyarakat belitung. Bahkan hampir setiap hari masyarakat memasak makanan khas ini untuk lauk sehari hari. Jenis Gangan tergantung dari bahan yang dibuatnya, ada gangan ikan dan gangan darat. Bumbu yang digunakan sedikit berbeda antara keduanya. Akan tetapi pada umumnya Gangan dibuat dari bahan ikan seperti ikan kakap merah, ikan ketarap, ikan bulat dan ikan lainnya.

Gangan, kuliner khas Melayu Belitung

**