Susun PPKD, Provinsi Kepri Selangkah Lebih Awal

0
163
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid bersama tamu undangan usai acara pembukaan lokakarya PPKD di Tanjungpinang.

* Catatan Lokakarya Penyusunan PPKD

Lokakarya penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud telah dilaksanakan 5-7 April lalu di Hotel CK Tanjungpinang.  Lokakarya diikuti istansi kebudayaan terkait dari Provinsi Kepri, Riau dan Bangka Belitung. Banyak hal yang dibahas dan ada yang menarik. Apa saja itu?
———————

Bertempat di Grand Ballroom Hotel CK yang termegah di Kota Tanjungpinang, Kadis Kebudayaan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa yang nampak sumringah usai acara pembukaan lokakarya PPKD, Kamis malam itu. Ia datang ke acara lokakarya dengan perasaan gembira. “Awak tahu kenapa saya gembira sekali. Kami Provinsi selangkah lebih awal. Ini baru lokakarya PPKD, sedangkan kami sudah menyusun PPKD dan telah ditetapkan,”kata Yatim kepada admin website ini.

Jelang memasuki usia pensiun, Yatim mengaku ingin membuat sesuatu yang berharga bagi instansi yang dipimpinnya. Makanya, ia begitu ngotot dan bersemangat agar disiapkan PPKD. Pihaknya melibatkan akademisi, budayawan dan stakeholder terkait dalam penyusunan PPKD Provinsi Kepri. “PPKD disusun tim yang anggotanya antara lain DR Abdul Malik, Suradji dan lain-lain,”ujarnya.

Menurut Yatim, PPKD Provinsi Kepri telah ada dan pihaknya tinggal mensinergikan atau
mensinkronkan dengan PPKD kabupaten/kota yang ada di Kepri. PPKD yang telah ada, katanya telah dibukukan. Bukunya telah diserahkan ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. “Di Indonesia hanya beberapa daerah yang telah menyusun PPKD. Kami termasuk yang lebih duluan,”sebutnya.

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui metode penyusunan strategi kebudayaan yang dimulai dari kabupaten/kota yang ada di wilayah klaster 5 yang mencakup Provinsi Kepri, Riau dan Babel. Yang hadir di kegiatan ini, kata dia, yakni kepala dinas dari kabupaten kota dan provinsi yang nantinya akan melaksanakan di lapangan langsung.

“Melibatkan pemangku kepentingan, seperti komunitas, seniman dan kebudayaan agar bisa sama-sama duduk untuk merumuskan, apasih yang menjadi masalah, hambatan dan sebagainya,” katanya, usai acara.

Dengan demikian, dirinya berharap kepada pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan ini, bisa
bersama-sama gotong royong untuk melakukan pencatatan perumusan pokok pikiran ini sampai mendapatkan menunjukan strategi ditingkat nasional nantinya.

“Semoga pada bulan November nanti ada perwakilan dari kabupaten dan provinsi bisa ikut dalam kongres kebudayaan,”urainya.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepualauan Riau, Toto Sucipto
mengatakan, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, nantinya bisa menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan tetutama dalam hal-hal yang berhubungan dalam kebudayaan.

“Karena selama ini kebudayan selalu disisihkan, bahkan hanya dianggap sesuatu yang tidak menghasilkan. Dan juga bisa menjadi acuan hukum dijadikan dasar dalam pembangunan-pembangunan secara keseluruhan,”kata Toto.

Lokakarya PPKD di Kepri, pembicara utamanya Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid. Narasumber lainnya adalah Lily Latul dari Kemendagri dan Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto. Ada dua kadis kebudayaan provinsi yang hadir, yakni Yatim Mustafa dari Kepri, dan Kadis Kebudayaan Riau, Yoserizal. Hadir juga Sekdakab Lingga, Juramadi Esram bersama Kadis Kebudayaan Lingga, M Ishak. Lokakarya dibuka Gubernur Kepri diwakili Asisten II Syamsul Bahrum. **