Perpustakaan Riau Termegah, Kepri Terbaru, Jambi Butuh Sentuhan

0
600
Perpustakaan Soeman HS (Riau)

Berkunjung ke Perpustakaan Daerah Jambi, Perpustakaan Soeman HS (Riau) dan Perpustakaan Muhammad Yusuf Ahmadi (Kepri) ada sejumlah hal menarik yang menarik ditemui. Dari tiga perpustakaan ini, dapat dilakukan penilaian. Perpustakaan Riau
termegah dan terlengkap, Kepri terbaru dan Jambi lokasinya terperosok dan butuh sentuhan.
===========================================

Apa hebatnya Perpustakaan Soeman HS di Pekanbaru? jawabannya dari berbagai sisi. Lokasinya sangat strategis. Bersebelahan dengan Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman. Gedungnya sangat megah. Ada enam lantai untuk perpustakaan. Nama
Perpustakaan Soeman HS sendiri terinspirasi dari nama pujangga besar Balai Pustaka asal Riau berdarah Tapanuli, Soeman Hasibuan.

Tak hanya tampak luar gedung yang terlihat sangat megah, fasilitasnya pun terhitung luar biasa untuk sebuah perpustakaan. Ada juga Children Library, tempat anak-anak bisa membaca serta bereksplorasi didampingi para orang tuanya dan pada saat
tertentu diadakan kegiatan storytelling oleh pustakawan. Disini juga ada ruang kedap suara untuk diskusi dan seminar, ruang pemutaran film dan diskusi film, ruang internet, auditorium, musholla, dan kafe. Perpustakaan Soeman HS juga dilengkapi dengan hot spot area bagi pengunjung yang ingin memanfaatkan fasilitas wifi.

Bagi peneliti atau pun pengunjung yang mencari data tentang Melayu sangat cocok datang ke sini. Perpustakaan Soeman HS memiliki area khusus bernama ‘Bilik Melayu’ yang berisikan buku-buku sejarah dan sastrawan Riau serta buku-buku Melayu.
Hal ini sesuai dengan visinya untuk menjadi perpustakaan modern berbasis budaya Melayu dengan nuansa agamis yang didukung oleh pemanfaatan teknologi mutakhir. Perpustakaan ini juga ditetapkan sebagai pusat buku-buku sejarah kebudayaan Melayu
di Sumatera karena lengkapnya koleksi literatur tentang Melayu yang dimiliki.

Di lantai dasar juga ada ruangan khusus yang menampilkan karya-karya budayawan Melayu Riau, Almarhum Tenas Effendi.Dengan jumlah koleksi mencapai ratusan ribu buku, ditambah dengan fasilitas yang sangat bagus, tak heran bila pengunjungnya pun cukup fantastis untuk ukuran sebuah perpustakaan. Jumlah pengunjung per harinya berkisar antara 500-
1.000 orang. Pengunjung bisa mencari data buku melalui layanan yang disediakan. Meski pun gedungnya enam lantai, pengunjung tak perlu naik tangga karena ada lift khusus yang disediakan.
Bagaimana dengan Perpustakaan Muhammad Yusuf Ahmadi? kebetulan Senin (13/2) kemarin, penulis berkunjung ke perpustakaan yang berlokasi di eks Kantor Gubernur Kepri ini. Lokasinya cukup strategis meski tak sehebat Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru. Perpustakaan ini baru menempati gedung baru ini tanggal 28 Mei 2016 lalu. Ada 14 ruangan untuk layanan perpustakaan. Saat masuk ke perpustakaan, petugas perpustakaan meminta mendaftarkan nama pengunjung di komputer yang disediakan. Cukup canggih dan komputernya juga baru. Setelah itu, petugas menyerahkan kunci loker untuk menyimpan barang bawaan.

Penulis langsung mengitari ruangan demi ruangan. Ruangan air conditiner (AC) cukup bagus, nyaman. Di ruangan sejarah, kami masuk untuk mencari data tentang buku sejarah. Ada petugas yang sedang sibuk berkemas. Menata buku demi buku.
Petugas perpustakaan ini menyebutkan, buku-buku baru ditata sejak pindah dari kantor lama. Rak-rak buku masih terlihat kosong.

Perpustakaan Muhammad Yusuf Ahmadi (Kepri)
Ruangan baca. foto:batampos

Di lantai dasar ada ruangan perpustakaan untuk anak. Tak jauh dari sana juga ada kantin. Gedung Perpustakaan Muhammad Yusuf Ahmadi memang dirancang sedemikian rupa. Bahkan didesign dengan konsep yang elegan sehingga akan memberikan rasa nyaman setiap pengunjung yang datang. Ada studio mini, ada kafe di ruang baca. Ada ruangan baca umum, ada juga ruang baca tertutup. Gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi dengan kecepatan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan
mushala dan ruangan pertemuan. Disini juga sudah dilengkapi dengan e book. Selain buku-buku koleksi daerah dan nasional. Juga dilengkapi dengan ruangan deposit. Di sini menyimpan 164 ribu buku dengan berbagai judul dan bisa diakses melalui
sistem internet.
Soal fasilitas, layanan dan lokasi, Perpustakaan Provinsi Jambi kalah dibandingkan Kepri dan Jambi. Sebagai sebuah perpustakaan provinsi sarana dan prasarananya memperihatinkan. Diperlukan banyak perbaikan agar menjadi ikon kota Jambi. Lokasi perpustakaan berada cukup jauh, sekitar 400 meter dari jalan besar di Telanaipura. Dari jalan raya harus berbelok
memasuki daerah perumahan untuk tiba di Perpustakaan Daerah Jambi. Akses lokasi perpustakaan juga kecil, sehingga jika pengunjung menggunakan bus besar tidak bisa masuk.

Perpustakaan Daerah Jambi

Penulis berkunjung ke sana, Senin (6/2) lalu. Se suai prasasti yang dicanangkan di tembok gedung, Pemerintah Daerah Jambi mencanangkan Gerakan Jambi Membaca. Prasasti tersebut ditandatangani pada 19 Mei 2007 oleh Gubernur Jambi saat itu,
Zulkifli Nurdin, tidak lain ayah dari Zumi Zola yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jambi.

Ruangan pelayanan lantai dasar juga sangat sederhana. Rengunjung mencatat di buku pengunjung. Kemudian diberikan kunci loker. Parahnya kondisi loker sudah nampak lapuk. Begitu tas masuk, loker susah dikunci. Di lantai dua, terlihat banyak
pengunjung. Berjejer rak-rak yang bertuliskan kelompok buku. Seperti sejarah, agama, psikologi, ilmu sosial, komputer dan sebagainya. Kondisi rak-rak juga tampak lusuh dan tua. Buku-buku di rak juga bertebaran dan tak teratur. “Di sini kami
mencari bukui sejarah. Ada rak sejarah. Tapi yang ada bukunya banyak tentang dunia, Indonesia. Tak ada yang Jambi. Ruangan ini juga panas,”kata salah seorang pengunjung mahasiswi Ilmu Sejarah Universitas Jambi.

Penulis juga sempat berkunjung ke ruangan desposit. Melihat koleksi buku. Kondisi buku-buku dan juga majalah kondisinya tak terawat. Perpustakaan Daerah Jambi juga memiliki Layanan Anak di lantai satu. Ruangannya tidak seluas Layanan Dewasa,
namun koleksi bukunya bermacam jenis. Ada novel petualangan, komik, agama, buku pengetahuan, dalam bahasa Indonesia, juga Bahasa Inggris.

Dari segi pengunjung, Masyarakat Jambi patut bangga dengan keberadaan layanan Perpustakaan Daerah Jambi. Banyak pengunjung. Tak hanya orang dewasa, remaja usia sekolah juga banyak terlihat mengerjakan tugas sekolah. Saatnya Pemprov
Jambi membenahi perpustakaannya. Kalau pun gedungnya tak layak lagi dan lokasinya jauh tersuruh ke kawasan perumahan, bisa mencari lokasi lain yang strategis. Dijamin pengunjung bakal lebih ramai lagi. Apalagi dengan peningkatan pelayanan.
**