Peneliti BPNB Dosen Tamu di UMRAH

0
210
Anastasia Wiwik Swastiwi MA

Peneliti Madya Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Anastasia Wiwik Swastiwi MA menjadi dosen tamu di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Wiwik memberikan kuliah dalam mata kuliah Tamadun dan Tunjuk Ajar Melayu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Selasa (27/9) lalu. Umrah dalam beberapa kali kesempatan mengundang dosen tamu untuk mengajar mata kuliah khas Kepri itu, yakni Tamadun dan Tunjuk Ajar Melayu yang menjadi mata kuliah wajib.

Wiwik mengatakan, ia sudah beberapa kali menjadi dosen tamu untuk mata kuliah Tamadun dan Tunjuk Ajar Melayu di FKIP. Tawaran dari pihak kampus diterimanya dengan senang hati. Ia menyanggupi karena ada kepuasan tak terhingga berbagi ilmu dengan mahasiswa. Tak hanya itu, dengan mengajar juga salah bentuk pengabdian pada dunia pendidikan dan masyarakat. “Mengajar itu menyenangkan. Jadi dosen tamu, juga tak menyita waktu. Tawaran pak Dekan FKIP, Abdul Malik diterima dengan senang hati,”kata Wiwik.

Mahasiswa FKIP mendengarkan materi kuliah

Selain di UMRAH, Wiwik yang juga anggota tim ahli cagar budaya Provinsi Kepri ini juga pernah dapat tawaran mengajar di Stisipol Raja Haji. Namun, tawaran itu belum bisa dikabulkan karena keterbatasan waktu dan prosedur perizinan. Tawaran untuk mengajar ke wanita jebolan Strata 2 (S2) di Universiti Malaya Kualalumpur ini bukan kebetulan. Untuk level Provinsi Kepri, Anastasia Wiwik Swastiwi satu diantara sedikit sejarawan akademis yang ada. Jabatan fungsionalnya di BPNB Kepri juga paling senior, yakni peneliti madya.
“Selagi ada kesempatan, tawaran mengajar pasti diterima,”ujarnya.

Sejak bekerja di BPNB Kepri tahun 1998, Wiwik sudah banyak melakukan penelitian sejarah dan menerbitkan buku yang terkait dengan kesejarahan di wilayah Kepri,Riau, Jambi dan Bangka Belitung. Ia fasih bicara tentang Kerajaan Riau Lingga Johor dan Pahang. Bukunya yang cukup bagus dan sering jadi rujukan adalah Pulau Galang, wajah humanisme Indonesia: Penanganan manusia perahu Vietnam, 1978-1996 yang diterbitkan Direktorat Sejarah, Kemdikbud. Buku ini editornya sejarawan terkemuka, Asvi Warman Adam.

Ibu dua anak ini juga sering tampil dalam seminar kesejarahan tingkat nasional, bahkan internasional di Malaysia. Statusnya peneliti madya dan pangkatnya IV B. Saat ini ia menjadi koordinator peneliti sejarah di BPNB Kepri. Sebelum bekerja di BPNB Kepri, Wiwik menamatkan pendidikan S1 Ilmu Sejarah di Universitas Gajahmada. Disela-sela waktu, ia melanjutkan S2 di Universiti Malaya. Tak puas disitu, Wiwik kembali melanjutkan strata 3 (S3) di universitas yang sama. Tak lama lagi Wiwik akan menjadi peneliti sejarah pertama di Kepri yang bergelar doktor. Sejauh ini baru Ahmad Dahlan yang bergelar doktor sejarah pertama di Kepri. Namun, pendidikan S1, S2 dan S3-nya tak linier.**