Pemda Provinsi Kepri berencana membangun Museum Bahasa di Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Selama ini Pemprov Kepri salahsatu daerah di Indonesia yang belum memiliki museum. Museum yang ada statusnya milik kabupaten/kota.
Rencana pembangunan Museum Bahasa itu dikonsultasikan ke Kemendikbud RI oleh sejumlah pejabat Pemprov Kepri, Senin (6/1/2020). Kepala Bappelitbang Kepri, Naharuddin, Kadis Kebudayaan Yerri Suparna dan Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana diterima Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Fitra Arda.
Fitra sendiri mendukung pembangunan tersebut, tentu nantinya disesuaikan dengan Pulau Penyengat sebagai Cagar Budaya Nasional. Apalagi belum ada museum bahasa di negeri ini. Fitra yang pernah menjabat Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbar yang juga membawahi Riau dan Kepri sangat memahami kondisi Pulau Penyengat dan sejarah Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu yang cikal bakalnya dari Penyengat.
Sementara, Naharuddin menyebutkan, konsultasi ini merupakan bagian dari persiapan agar pembangunan museum itu cepat terealisasi. Apalagi, kata Nahar, Raja Ali Haji pun ditetapkan sebagai Pahlawan Bahasa. Museum itu akan semakin memperkuat Penyengat sebagai asal bahasa persatuan.
Dia juga mengharapkan dukungan masyarakat Kepri agar museum bahasa ini dapat dibangun dan berjalan dengan lancar. Dengan adanya Museum Bahasa ini bisa menjadi referensi bagi semua pihak yang berkaitan dengan asal muasal bahasa Indonesia. Kepri sendiri punya pengalaman jelek dalam membangun Tugu Bahasa di Pulau Penyengat. Pelaksanaan pembangunan bermasalah yang menyebabkan mantan Kadis Kebudayaan Kepri, Arifin Nasir dengan pelaksana proyek berurusan dengan aparat penegak hukum. Proyek Tugu Bahasa mengantarkan sejumlah orang masuk penjara. **