Mushala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri yang sudah selesai dibangun diresmikan pemakaiannya, Kamis (9/1) ini. Mushala diberi nama Mushala Raja Ali .Sosok Yang Dipertuan Muda Riau XVIII ini dikenal dengan kebijakannya dalam pengembangan Islam di Kerajaan Riau Lingga. Islam berkembang dimasa pemerintahannya.
Acara peresmikan ditandai dengan ceramah agama oleh Ustad Rizaldi Siregar. “Alhamdulillah, Mushala BPNB Kepri sudah selesai dibangun. Cukup cantik. Harapannya
rumah ibadah ini menjadi pemacu semarak kegiatan spritual di kantor kami,”kata Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto.
Koordinator Peneliti Sejarah BPNB Kepri, Anastasia Wiwik Swastiwi menyebutkan, Raja Ali bin Raja Ja’far adalah Yang Dipertuan Muda VIII Riau Lingga (1845-1857). Beliau tercatat sebagai Yang Dipertuan Riau Lingga yang mempunyai kepedulian terhadap perkembangan Islam di Pulau Penyengat. Ia mengeluarkan anggaran belanja yang besar untuk pendidikan Islam di Pulau Penyengat. Sehingga Pulau Penyengat berkembang menjadi pusat pendidikan Agama Islam dan Kesusasteraan. Yang Dipertuan Muda Raja Ali bin Ja’far juga mengundang para ulama ke Pulau Penyengat, seperti: Habib Syaikh Syakaf, Syed Hasan al-Hadad, Syaikh Ahmad Jibrati, Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari, Tuan Kyai Beranjang, Tuan Haji Shihabuddin, Haji Abu Bakar Bugis. Ia pun mengembangkan dan mengamalkan tarekat Naqsyabandiyah. Kepemimpinan model Raja Ali bin Ja’far yang peduli dengan kegiatan keagamaan di lingkungan keluarga bangsawan Pulau Penyengat dan di masyarakat berlanjut pada masa Yang Dipertuan Muda IX, Raja Abdullah (1857-1858).