Meriahnya, Festival Tradisi Batanghari

0
788

Kegiatan Festival Tradisi Batanghari ke 3 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari, Jambi 28-29 Agustus 2019 berlangsung meriah. Sejumlah kesenian tradisi Batanghari ditampilkan dalam acara ini.

‘Budayo Batanghari, Dak Lekang Dek Panas Dak Luntur Dek Hujan’, begitulah tema yang diangkat. Festival ini sekaligus digunakan untuk meluncurkan buku muatan lokal yang telah diinisiasi oleh dinas beserta guru-guru yang ada di Kabupaten Batanghari.

Festival Tradisi dibuka oleh Bupati Batanghari yang diwakili Asisten 1, Veri Ardiansyah, S.Sos, M.Si, Rabu (28/8) kemarin. Dalam sambutannya, Veri Ardiansyah merasa senang karena apa diharapkannya yakni pelestarian kebudayaan di Batanghari telah berjalan optimal. Salah satu indikasinya yaitu dengan diadakannya festival ini.

Dalam Festival ini, ada beberapa agenda yakni perlombaan lagu dan musik tradisi, tari tradisi, permainan rakyat dan kuliner tradisional. Festival yang berlangsung selama dua hari ini banyak melibatkan seniman tradisi dari berbagai desa dan kecamatan di Batanghari. Dengan begitu, festival ini menjadi ruang alternatif bagi seniman tradisi untuk mengekspresikan budayanya.

Kadisdikbud Batanghari, Jamilah dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada segala pihak yang telah susah-payah membantu mengangkat “batang terendam” di Kabupaten Batanghari. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan digelarnya Festival Tradisi yang sudah tahun ketiga dilaksanakan.
“Tahun ini kita merasa bangga karena kali pertama kabupaten Batanghari memperoleh pengakuan Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemdikbud melalui Dirjen Kebudayaan. Tapa malenggang jadi WBTB 2019,”kata Jamilah.

Festival tradisi yang digelar oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batanghari merupakan upaya untuk menciptakan ruang ekspresi bagi masyarakat tradisi, ujar Kasi Sejarah dan Tradisi, Gustin, M.Pd yang juga sebagai ketua kegiatan Festival Tradisi. Ditambahkannya lagi bahwa dengan diadakannya festival ini, kita harapkan seni tradisi dapat terwarisi ke generasi masa kini.**