Makan Bukancah, Tradisi Makan Bersama di Rokan Hulu

0
2410
Tradisi makan bukancah di Rokan Hulu, Riau

Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau yang terkenal dengan sebutan Negeri seribu Suluk, memliki banyak tradisi yang perlu unik dan perlu dilestarikan. Salahsatunya tradisi ‎makan bukancah.

Makan bukancah ini merupakan tradisi nenek moyang yang telah lama ada di Negeri Seribu Suluk. Makan bukancah artinya makan dengan cara mengambil sambal atau gulai secara langsung ke kancah atau kuali yang besar tanpa daun telinga, tanpa di hidangkan atau disuguhkan. Pengambilan sambal atau gulai di dalam kancah pada makan bersama tersebut dilaksanakan oleh semua yang hadir, baik pejabat atau masyarakaat biasa, baik yang dewasa maupun anak-anak.

Dahulu makan bekuncah ini dilakukan orang satu kampung dengan keterbatasan peralatan masyarakat seperti piring, sendok dan lainya. Dengan keterbatasan tersebut, timbulah tradisi untuk makan bersama dengan menggunakan daun daun pisang, dan daun kayu yang lebar, sebagai pengganti piring secara bersama-sama sambil mengililingi kancah atau kuali besar yang tidak ada kuping.

Didalam Makan Bukancah ini, seluruh orang baik, orang tua, remaja maupun anak-anak, akan mengambil sendiri lauknya di dalam kancah yang telah disiapkan di kancah. Meskipun harus mengambil sendiri, rasa saling menghargai atau menghormati terasa kental, jika orang tua belum mengambil lauk, remaja dan anak-anak tidak akan mengambil.

Adapun sambal atau gulai Makan Bukancah, biasanya terbuat dari berbagai bahan yang bercampur yang melambangkan berbagai status dan kedudukan dalam masyarakat yang menyatu dan saling bersinergi satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, tidak jarang pula sambal dan gulai tradisi Rohul, berupa sambal gulai kacang hijau (Kacang Padi) dengan ayam, salai atau teri, sampai ke udang kecil-kecil atau ebi menjadi menu yang enak disantap dalam Makan Bukancah.

Berbagai bahan makanan yang dipadukan tersebut, melambangkan kebersamaan yang tidak memandang akan bahan atau apa materi dari masakan, yang penting masakan tersebut dapat di cicipi dan dinikmati secara bersama-sama. Makan Bukancah dahulu sering dilakukan diacara-acara ‎tadisional, seperti acara kenduri atau mendoa, acara pernikahan, menugal padi (menanam padi dengan cara di tugal), dan acara-acara tradisi lainya. **