Luti Gendang banyak dijual di kedai kedai kopi yang ada di Provinsi Kepri, seperti Batam, Tanjungpinang dan Karimun. Luti Gendang asalnya dari Anambas, Kepri.
Penamaan Luti Gendang sendiri beasal dari dialek masyarakat Tionghoa yang menyebut kata ‘roti’ menjadi ‘luti’. Sementara kata ‘gendang’ diketahui merupakan kata ‘rendang’ yang dalam bahasa Tarempa bermakna digoreng.
Makanan ini biasa disajikan seperti pada pagi hari ditemani dengan kopi maupun teh panas saat sarapan. Termasuk sejumlah makanan lainnya seperti nasi dagang dan aneka kue tradisional lainnya.
Penganan berbentuk roti yang berisi olahan daging ayam dan bumbu lainnya ini juga sangat cocok menjadi buah tangan atau oleh-oleh.
Kalau untuk oleh-oleh, luti gendang yang biasa dibeli wisatawan masih dalam keadaan setengah matang. Untuk yang sudah matang lebih enak dinikmati di tempat, ditemani segelas teh tarik atau teh susu dingin.
Jika dimasukkan ke dalam kulkas, luti gendang bisa tahan hingga empat hari. Kalau disimpan di freezer, tahan hingga tiga minggu. Namun, apabila tidak dimasukkan ke kulkas, hanya bertahan dua hari saja.
Luti gendang sendiri dibuat dari tepung terigu, telur, gula putih, mentega, ragi roti, ikan, bawang, garam dan juga cabai. Uniknya, hingga saat ini proses pembuatan luti gendang masih dilakukan secara tradisional. **