Lempeng Sagu, Kuliner Khas Lingga

0
3042

Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri salahsatu daerah penghasil sagu di Kepri. Tidak heran, banyak kuliner dari daerah ini berbahan dasar sagu. Kuliner dari sagu sudah dikenal sejak zaman Kesultanan Riau Lingga dulunya beribukota di Daik Lingga.

Salah satu makanan berbahan dasar sagu yang menjadi makanan khas dan sudah ada sejak zaman dahulu adalah lempeng sagu. Lempeng Sagu, itu lah makanan yang berbentuk seperti roti dasar piza ini. Namun, bedanya dengan piza asli, lempeng sagu hanya dibuat dengan bahan utama sagu basah dan kelapa. Penganan yang satu ini memiliki kekhasan dari citarasanya. Meskipun sangat jarang di jumpai sekarang ini, ternyata pada zaman dahulu, lempeng sagu sempat menjadi makanan sehari-hari masyarakat Melayu.

Lempeng sagu ini, tidak dimakan begitu saja, untuk mendapatkan cita rasa yang lezat, biasanya disandingkan dengan kuah ikan gulai, atau kuah ikan masak asam yang juga ciri khas masyarakat Melayu. Di Kabupaten Lingga, untuk dapat menikmati lempeng sagu, selain membuat di rumah sendiri, juga ada dijual oleh pedagang di Taman Tanjung Buton, Daik.

Jadi, jika ingin mencicipi keeksotisan lempeng sagu ini, silahkan Anda ke taman tersebut ketika sore hari, untuk menikmati piza khas tanah Melayu itu. Bagi Anda yang penasaran dengan lempeng sagu, namun tidak tahu dimana jualanya, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Selain di Kabupaten Lingga, sejumlah daerah pesisir Riau yang daerahnya penghasil sagu juga mengenal makanan lempeng sagu ini.

Kabupaten Lingga memiliki potensi tanaman sagu seluas sekitar 2.700 hektar. Tanaman yang tumbuh secara alami sejak zaman kerajaan Riau Lingga itu, tersebar di 12 desa dengan jumlah tempat pengolahan sekitar 140 unit. Jumlah produksi sagu Lingga saat ini sekitar 7.898 ton per tahun. Rinciannya, sagu kotor 7.038 ton, sagu bersih 620 ton dan sagu kering 240 ton per tahun. Sistem pengolahannya masih sangat tradisional, sehingga mutu, kualitas dan kuantitas produksinya masih kurang maksimal.**