Lari Diatas Tual Sagu

0
1508
Lari Diatas Tual Sagu foto: riaugreen.com

Kabupaten Kepulauan Meranti daerah penghasil sagu peringkat ketiga di dunia. Di daerah ini ada atraksi olahraga lari diatas tual sagu. Usianya sudah tua. Lari di atas tual sagu ini sendiri menjadi tradisi dan budaya asli masyarakat Kepulauan Meranti secara turun temurun.

Awalnya untuk menghitung jumlah tual sagu sebelum diproses di kilang sagu untuk di ambil patinya. Sejarah atraksi Pusatnya di di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat.
Tual sagu sendiri adalah batang pohon sagu dalam bahasa daerah kepulaun Meranti. Tradisi ini adalah lomba lari di atas batang sagu yang disusun berjejer di sungai. Dahulu biasanya pengangkutan tual sagu dari hutan ke perkampungan melalui sungai. Ide lari di atas tual sagu ini diangkat dari aktivitas sehari-hari masyarakat setempat yang turun temurun. Ini merupakan kebiasaan warga saat menghitung jumlah tual sagu sebelum diproses di kilang sagu. Dari kebiasaan sehari-hari tersebutlah akhirnya dijadikan sebuah perlombaan Lari di atas tual sagu.

Menurut Ketua Sanggar Bathin Galang, Sopandi, olahraga adu kecepatan Lari di atas tual sagu tersebut merupakan olahraga yang satu-satunya ada di Kabupaten Kepulauan Meranti bahkan di belahan dunia manapun belum ada dengan olahraga unik ini. “Seluruh dunia tak ada, cuma ada di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat,” ujarnya.

Atraksi ini mulai dikenal, setelah diperkenalkan oleh Sanggar Bathin Galang, salah satu sanggar seni di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti. Suherman (34) tokoh masyarakat Desa Bokor mengaku sangat mendukung penuh langkah menjadikan tual sagu tersebut sebagai brand dan ikon Kepulauan Meranti.

Guna melestarikan olahraga yang sudah menjadi aset wisata asli Riau ini, selalu dijadikan perlombaan tahunan masyarakat Desa Bokor. Lomba lari ditas tual sagu pertama kali digelar pada ivent level internasional bernama Fiesta Bokor Riviera tahun 2011 lalu**