Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri akan menerbitkan buku kue pengantin. Ini buku kedua LAM Lingga setelah buku Tepuk Tepung Tawar.
Ketua LAM Kabupaten Lingga, Datuk M Ishak mengatakan, LAM Kabupaten Lingga terus berupaya mengekalkan warisan budaya dan kearifan lokal Negeri Bunda Tanah Melayu melalui tulisan. “Kita khawatir warisan budaya dan kearifan lokal ini akan pupus karena para ahli pembuat kue pengantin ini semakin hari akan semakin menua. Mumpung para pembuat kue ini masih ada yang sehat dan kuat ingatannya, kita mintai ketrampilan yang mereka miliki untuk ditulis,”kata Ishak.
Humas LAM Lingga, Zaid menyebutkan, buku kue pengantin sedang dalam tahap finalisasi draft untuk naik cetak. LAM Lingga meminta masukan dan saran dari pembuat kue, tokoh masyarakat dan ahli bahasa. Tujuannya agar buku ini nantinya mudah untuk dibaca dan difahami bahkan bisa langsung dipraktekkan.
Dijelaskan, ada masukan dari beberapa orang pengurus agar buku kue pengantin ini didesain dengan konsep kebaruan. Tujuannya agar lebih menarik dan tidak monoton seperti buku kebanyakan. Prinsipnya buku ini berisikan tutorial jadi dibuat dengan bahasa yang lugas dan jelas.
Diperkirakan sebelum Desember 2018, Buku Kue Mueh Pengantin terbitan LAM Kabupaten Lingga akan segera bisa diluncurkan dan sampai ke tangan pembaca. Buku ini rencananya akan dijadikan dukumen rujukun atas pencatatan Warisan Budaya Tak Benda(WBTB). **