LAM Lingga harus Kontribusi Pada Kemajuan Lingga

0
202

Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga berkewajiban memberikan kontribusi pemikiran terhadap terwujudnya visi Pemerinth Kabupaten Lingga. LAM menjadi payung penangkal efek negatif dari kemajuan zaman.

Ketua LAM Kabupaten Lingga, Datok M Ishak mengatakan, pengurus LAM harus serius dan bersungguh-sungguh menjalankan tugas dan fungsinya. Pengurus LAM harus terus meningkatkan kompetensi pribadinya. “Karena LAM sebagai wadah rujukan dan tempat bertanya,”kata Ishak dalam Raker LAM Lingga di Balai Adat Melayu Damdah, Daik Lingga, Jumat (29/6) malam.

Raker berlangsung selama dua hari, 29-30 Juni 2018. M. Ishak menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta rapat kerja yang sudi hadir. “Rapat kerja LAM kali ini merupakan raker perdana selama periode kepemimpinan saya. Rapat kerja ini diselenggarakan untuk membahas dan mengevaluasi program yang telah lalu dan menyusun untuk program dan kegiatan di masa depan. Kita menghimpun berbagai masukan dari masyarakat. Keberadaan LAM harus mampu menjawab persoalan adat dan kebingungan budaya di tengah masyarakat,”ujarnya.

Kata Ishak, selama 1 (satu) periode kepemimpinannya LAM telah menerbitkan 1 (satu) buah buku Adat Tepok Tepong Tawar yang sesuai dengan kelaziman masyarakat Lingga. “Semoga buku adat tepok tepong tawar dapat menjadi referensi bagi masyarakat yang mengalami kebingungan adat dan kebuntuan budaya. LAM sudah bekerja untuk menjadikan Balai Adat sebagai perpustakaan dengan koleksi buku yang semakin komplit, “tuturnya.

Asisten I Setda Kabupaten Lingga, Rusli mengatakan bahwa keberadaan LAM sudah bersinergi dengan Pemkab Lingga. “Kita harus bersinergi membangun Negeri ini. LAM harus mampu menjadi payung negeri untuk menangkal dari pengaruh negatif modernitas,”kata Rusli.
“LAM sudah berperan banyak menjaga dan mengawal budaya. Jangan sampai mata rantai budaya putus. Terus sosialisasikan program dan kegiatan yang sudah dibuat ditingkat kabupaten untuk diteruskan ke kecamatan sampai kelurahan dan desa. Mari sama-sama kita kawal adat dan budaya,”pesan Rusli.

Selesai pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan makalah tentang Kepemimpinan Melayu oleh DR. Abdul Malik,M.Pd, pengurus LAM Provinsi Kepri, Dekan FKIP umrah sekaligus ketua tim penulis buku Sultan Mahmud Riayat Syah, pahlawan nasional dari Kepri. **