LAM Lingga Bina Tradisi Barzanji

0
420
Tradisi barzanji di Lingga sudah mengajar, tapi perlu ditularkan agar lestari. (foto:humas lam lingga)

Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga LAM membuat kegiatan pembinaan berzanji. Lokasi belajar berzanji tahun ini di Singkep. Tahun sebelumnya sudah dilakukan pembinaan di Daik.

Humas LAM Kabupaten Lingga, Zaid menyebutkan, Lembaga Adat Melayu Kepri Kabupaten Lingga punya tugas berat. Sebagai wadah penjaga adat dan pelestari tradisi tentunya punya banyak pekerjaan rumah. Salah satu kearifan lokal yang dimiliki Bunda Tanah Melayu adalah tradisi berzanji.
“Dilakukan pembinaan. Kalau di Daik, pembinanya Datok Adam Ibrahim dan Datok Nadar, mengambil tempat di Balai LAM Lingga,setiap Jumat malam Ba’da Isya,”kata Zaid, kemarin.

Dijelaskan, untuk 2018 pembinaan barzanji dilakukan di Dabo. Tempat kegiatan di Surau Al Fithrah Kampung Baru, Desa Batu Berdaun. Jadwal belajar setiap malam Sabtu. “Sebanyak 20 orang peserta ikut berpartisipasi. Kebanyakan mereka berasal dari anak sekolah SMP, MTs, SMA, SMK. Selain itu ada juga orang dewasa berusia 40 tahun kebawah,”ujarnya.

Wakil Ketua LAM Lingga, Datok Bachtiar menyebutkan, di Dabo guru berzanjinya sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Khaidir Bujang dan Usman Tahir. “Respon dan tanggapan peserta sangat senang sekali. Hobi mereka ada yang mengakomodir. Guru-guru juga merasa senang karena ada yang peduli dengan kegiatan berzanji.Pelajaran berzanji akan dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan. “Lebih kurang 3 (tiga) bulan pelajaran dasar, rasanya sudah cukup dan terserap,”ungkapnya.

Barzanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad. SAW yang dilafazkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dibacakan ketika majlis aqiqah, khatan, perkahwinan dan Maulidur Rasul. Isi berzanji menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad, yang disebutkan secara berturutan mengenai salasilah keturunannya, zaman kanak-kanak, remaja, pemuda sehingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta pelbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.**