Laman Budaya Semenanjung (LaBUS) membuka kelas teater. Kegiatannya berlangsung 21-23 Oktober 2016 mendatang di Jalan Raja Haji Fisabilillah Nomor 5 Kota Tanjungpinang. Peserta tak dipungut bayaran alias gratis.
Ketua LaBUS, Ary Sastra mengatakan, LaBUS sudah berdiri sejak dua tahun lalu dan telah berkiprah dalam sejumlah event kesenian di Kepri. Selain itu juga pernah tampil mewakili Kepri dalam event tingkat nasional. “Kita buka kelas teater gratis. Para peserta akan mendapatkan berbagai pengetahuan seluk beluk dunia teater. Baik teori maupun praktek,”kata Ary, kemarin.
Ary menyebutkan, peserta yang sudah mendaftar 12 orang dan masih terbuka kesempatan untuk delapan orang lagi. Kelas hanya dibuka untuk 20 orang agar pengajaran berjalan optimal. “Alhamdulillah sudah 12 peserta daftar. Dalam waktu dua hari ini bakal ada yang daftar lagi. Ini kesempatan langka. Mendapatkan pelatihan teater gratis,”ujarnya.
Dijelaskan, banyak hal dalam pertunjukkan teater, bukan hanya sebatas dialog atau gerak. Tapi juga ada unsur lain, seperti naskah atau skenario, penataan. seperti tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara. Pemain teater juga harus memahami soal properti. “Pengetahuan seperti inilah yang kita bagikan,”ujarnya.
Narasumber dalam kelas teater nanti beberapa orang yang cukup jam terbang dalam dunia teater. Termasuk ia sendiri. Ary Sastra yang jebolan Sarjana Sastra Unand Padang selama ini dikenal sebagai penulis skenario dan juga novelis. Beberapa naskah drama yang pernah ditulisnya adalah, “Siti Nurbuaya” dipentaskan pada Lustrum Unand, 1994, “Nyanyian Rakyat Kecil” dan “Reportase Sang Maestro”. Beberapa puisinya juga termuat dalam antologi puisi Lingua Franca, Temu Sastrawan Indonesia 3, 2010, dan Taman Para Penyair, kumpulan puisi penyair se-Kepulauan Riau, 2010. Novel Atan (Budak Pulau) merupakan novel perdananya. Selain itu ia juga menulis skenario film “Laskar Anak Pulau” Produksi Komunitas Film Batam, dan kisah nyata, “Kau Antar Nyeri di Dadaku (Kisah Penderita Jantung Koroner). Pernah juga menyutradarai film, Mak Joyah tahun 2015.
Selain Ary, pemateri lain adalah Nanda Darius S.Sn. Nanda beberapa waktu lalu menyutradarai “Jebat Menggugat, Pop Opera Melayu di Gedung Aisyah Sulaiman”. Kegiatan yang ditaja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. Nanda Darius jebolan STSI Bandung jurusan teater/penyutradaraan. Ia pernah bekerja sebagai Konsultan Garapan di Studio Tari Putri Pamayang, Bandung. Tak hanya sebagai sutradara, Nanda yang pernah mentas disejumlah negara untuk teater, juga seorang penari. Ia sudah menciptakan sejumlah tarian.**