Komunitas Seni Natuna ‘Protes’ Cina

0
222
Komunitas Natuna Sastra membuat pertunjukkan, Sabtu malam (5/1) lalu. (foto:antaranews.com).

Komunitas Natuna Sastra mengadakan pangung seni budaya daerah untuk menghibur warga sekaligus melestarikan budaya tempatan dan menjawab klaim China terhadap Laut Natuna Utara, di Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Sabtu malam (5/1) lalu.

Koordinator Komunitas Natuna Sastra, Destriyadi Imam Nuryaddin mengatakan, pihaknya menguatkan budaya daerah untuk melawan klaim China atas wilayah Natuna melalui interpensi melalui seni budaya. Ia juga mengatakan kegiatan di ikuti berbagai komunitas, diantaranya Benua, Sangar Taramaya, Dina Mahkota, dan Kelompok Seni Topeng.
“Kegiatan kita didukung oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Natuna serta Perkim untuk fasilitas tempat, tetapi untuk kegiatan kita swadaya teman-teman,” kata dia.

Selain mempertegas posisi Natuna atas klaim China kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan secara rutin untuk melestarikan budaya tradisional, khususnya budaya tempatan. “Disamping mempertegas dan interpensi masalah itu, tujuan kita ini sebenarnya lebih pada melestarikan tradisi, membangkitkan budaya lokal yang kami liat lambat laun akan punah, jika tidak ada tindakan nyata seperti ini,” jelasnya.

Sementara itu, dari berbagai peserta kelompok topeng salah satu tampilan klasik yang menjadi perhatian para penonton.
Kelompok yang terdiri dari 8 orang itu adalah bagian satu kesatuan dengan Lang Lang Buana yang dipimpin oleh Anuar, sedangkan Seni Topeng dipimpin oleh Darmawan dari Kampung Kelanga.

Kasi Kesenian Adat dan Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Juli Putrawan, mengatakan dinas terkait memberikan dukungan karena ingin acara yang berhubungan dengan kebudayaan tetap lestari.”Ini potensi, terlihat dapat menyedot perhatian ratusan warga sekitar yang menyaksikan, seperti terlihat pada malam hari ini,” kata Wawan, sapaan akrabnya. **