Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri memiliki alam yang elok dan pernah menjadi pusat Kerajaan Riau Lingga Johor dan Pahang. Banyak julukan negeri ini. Disebut negeri 1000 meriam, negeri 1000 benteng, negeri 1000 tempayan dan termasyur dijuluki sebagai Bunda Tanah Melayu.
Keesotisan Lingga terangkum dalam buku Exploring Lingga yang ditulis Edi Sutrisno. Edi menyebutkan, Lingga ada yang menamainya negeri seribu meriam. Sebagian lagi menjulukinya negeri seribu benteng. Banyak pula yg menyebutnya negeri seribu pesona. Yang tersahih orang melabeli Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu. Di Lingga banyak sekali benteng dan meriam peninggalan Kerajaan Riau Lingga.”Lingga memanglah negeri elok bin eksotis. Semuanya dilimpahruahi catatan historis,”kata Edi, kemarin.
Buku yang ditulisnya akan dipaparkan di Kampus STIE Ibnu Sina, Rabu (19/9) malam. Kegiatan ini bagian dari program Wonderful Riau Islands Goes to Campus. Ia membedah buku bersama Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Lingga, Raja Fahrurrazi. “Membahas Kabupaten Lingga, takkan ada hentinya. Alamnya indah. Gunung Daik yang jadi ikon, pantainya juga memukau,”ujarnya.
Hal yang menjadikan Lingga menarik adalah daerah ini pernah menjadi pusat Kesultanan Riau Lingga Johor Pahang. Sultan Mahmud Riayat Syah hijrah ke Lingga dan membangun daerah ini menjadi daerah termasyur. Lingga juga menjadi basis perlawanan terhadap Belanda. Sultan Mahmud Riayat Syah diangkat jadi pahlawan nasional oleh Presiden Ri tahun 2017 lalu. **