Ketua RT dan RW di Daik Dilantik Secara Adat

0
319
Tamu undangan yang menyaksikan pelantikan Ketua RT dan RW di Daik

Daik Lingga, ibukota Kabupaten Lingga, Kepri dikenal sebagai daerah yang sarat dengan memegang teguh budaya. Hal ini tercerminkan dalam kehidupan masyarakatnya.
Pelantikan Ketua RT dan RW pun dilakukan secara adat.

Lima Ketua RW dan 16 Ketua RT dilantik dan dikukuhkan di Balai Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepuluan Riau Kabupaten Lingga, Selasa (8/1/2018). Tak ayal, pelantikan yang dilakukan seperti ini menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi mereka yang dikukuhkan. Pelantikan dilakukan oleh Lurah Daik, Aryanto. Dijelaskannya, Ketua RT/RW yang dilantik hari itu merupakan RT/RW terpilih dari wilayahnya masing-masing.
“Tugas Ketua RT/RW itu berat, harus bersedia bekerja 24 jam. Namun, dengan menyadari posisinya berkaitan dengan tanggung jawab untuk warga serta melakukannya dengan ikhlas, Insyaallah tak ada beban dan menjadi nilai ibadah,”kata Aryanto.

Kata Aryanto, dipilihnya Gedung LAM sebagai lokasi pelantikan, karena RT/RW tersebut menjalani prosesi tepuk tepung tawar. Tepuk tepung tawar sendiri merupakan adat tradisi Melayu Lingga yang sudah ada sejak dahulu. Sementara itu, Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar yang hadir dalam kesempatan tersebut menitipkan pesan agar para perangkat RT/RW dapat menjaga netralitas mengingat saat ini adalah tahun politik. “Dalam penyelesaian masalah, saya harap bisa mengedepankan musyawarah mufakat. Marilah kita menjaga daerah agar tetap kondusif,” katanya.

Ketua RT dan RW yang dilantik memakai baju Melayu lengkap, yakni baju kurung. Ketua RT dan RW di Daik juga diminta membantu mensosialisasikan program Kelurahan Daik. Yakni, himbauan berbusana Melayu setiap Jumat bagi pelayan warung makan.**