Ketobong, Gendang Asli Pelalawan

0
3032
Ketobong, alat musik gendang dari Pelalawan

Ketobong atau Katobung yang sering juga disebut kendang (gendang) yakni salah satu alat musik tradisional yang terdapat di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Indonesia. Saat ini, alat musik tersebut jarang dijumpai. Bahan baku pembuatan ketobong semakin langka. Bahan dari alat musik tradisional ini adalah kulit kayu yang hanya bisa diperoleh di daerah Sorek, Kabupaten Pelalawan. Kulit kayu tersebut makin susah diperoleh akibat penebangan hutan secara besar-besaran. Alat musik ini merupakan warisan budaya Melayu Riau yang sangat berharga dan perlu dipelihara dan dikembangkan karena memiliki fungsi dan nilai yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Pada zaman dahulu, ketobing tak hanya alat hiburan, melainkan juga berfungsi untuk menyebuhkan orang sakit.

Ketobong atau katobung adalah alat musik gondang (gendang) yang termasuk dalam klasifikasi membranophone. Gendang ini tidak berpasangan sebagaimana terdapat pada genre musik lainnya pada masyarakat Melayu Riau, maupun pada masyarakat Petalangan. Ashley Turner menyebut gondang katobung ini mencerminkan fungsinya sebagai lambang persebatian sosial dan kosmologi yang harus dicapai dalam upacara Belian.

Ketobong dimainkan oleh dua orang penabuh yang disebut bujang belian atau bujang nobat: seorang seagai penyelalu menabuh dengan telapak tangan di kepalo (kepala) gondang dan seorang lagi sebagai peningkah menabuh dengan rotan di buntut (ekor) gondang.
ahan yang digunakan untuk pembuatan gondang katobung yang berfungsi sebagai resonator seperti kayu mobou, tungkal, compodak utan, losua, dan kayu gaharu. Diantara semua kayu itu yang sudah jarang dibuat ialah kayu gaharu. Karena sudah sangat sulit didapat. Selain bahan kayu, ada syarat-syarat tertentu untuk mengambil kayu. Mulanya dipilih kayu yang bagus, kemudian diasapi dengan gaharu setelah diasapi kemudian ditepung tawari dengan bahan-bahan seperti pohon andauso, sidingin (beras), setaweh, ati-ati yg sudah di mantrai.

Bunyi yang dihasilkan gondang kata hubung pada dasarnya terdiri dari tiga warna bunyi. Nama 3 jenis bunyi itu yakni: dang, dung, dan tak. Penyelalu untuk bunyi dang dari telapak tangan kanan dan bunyi dung dari telapak tangan kiri. Sedangkan peningkah untuk bunyi tak dan bunyi tung dengan rotan di tangan kanannya, sedang telapak tangan kirinya kadang-kadang menutup tepi gondang katobung sehingga kadang-kadang menimbulkan bunyi tek. Penyelalu juga kadang-kadang juga menimbulkan bunyi silabis yang lain dengan menepuk beberapa bagian permukaan membrane.