Kerupuk Amplang Udang, Cemilan Khas Tanjung Jabung

0
2855
Amplang Udang

Jambi memiliki cemilan gurih nan renyah. Namanya kerupuk amplang udang. Cemilan ini dengan gampang ditemui dan menjadi oleh-oleh khas Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, serta Indragiri Hilir. Daerah ini letaknya di pesisir timur Sumatera.

Cara membuat amplang udang ini menghasilkan cemilan kerupuk yang berbentuk memanjang dengan rasa udang yang kuat. Secara penampilan dan bahan sedikit berbeda dengan jenis amplang dari ikan tenggiri berbentuk persegi. Udang yang biasa dipilih adalah udang yang berukuran sedang, yakni seukuran jari orang dewasa. Udang dibersihkan menggunakan air bersih, kemudian dikuliti hanya meninggalkan bagian daging saja. Setelah selesai, udang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk didinginkan sampai membatu. Pembekuan ini dilakukan agar udang nantinya dapat mengembang sempurna ketika digoreng. Dalam pembekuan tidak boleh ditambah air. Air yang membeku dalam plastik harus berasal dari udang itu sendiri.

Pembuatan amplang selalu menggunakan bahan segar yang didapat langsung dari nelayan maka tidak heran jika rasanya mantap. Bahan lain yang diperlukan adalah tepung terigu dan air untuk membuat adonan kerupuk. Bumbu untuk rasa original pun sederhana cukup bawang putih dan sedikit garam. Kalau ingin rasa lain bisa menambahkan bahan seperti lada, bubuk bawang ataupun cabe bubuk.

Cara membuat. Pertama-tama, bersihkan udang segar yang telah disiapkan. Ingat buang bagian kepala karena ada kotoran disana dan kupas kulitnya lalu cuci bersih dengan air mengalir. Haluskan udang dengan cara diblender ataupun ditumbuk manual. Masukkan udang ke dalam panci kecil lalu tuangkan tepung terigu. Selanjutnya tambahkan bumbu dan air sedikit demi sedikit sambil terus diuleni sampai adonan tercampur rata. Ambil sedikit adonan lalu gunakan telapak tangan untuk membentuknya menjadi bulat memanjang. Siapkan minyak goreng dalam wajan besar, masukkan amplang udang yang telah dibentuk sampai terendam di dalam minyak. Goreng sampai amplang berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

Penggorengan menggunakan api besar yang stabil. Sejak pertama dinyalakan api, sang pemasak harus mulai mengaduk kletek tersebut. Pertama, ini agar irisan kletek satu dengan yang lain tidak saling menempel. Kedua, agar kletek dapat mengembang sempurna. Proses memasak ini membutuhkan waktu setidaknya setengah jam hingga amplang mengembang sempurna. Selama itu pula proses mengaduk dengan dua tangan tidak boleh berhenti sama sekali.

Ibarat mobil pengangkut semen, ia akan terus berputar untuk menjaga adonan. Disini juga begitu, kalau tidak terus diaduk, amplang akan kempes karena tidak mendapatkan panas yang merata. Tanda bila amplang sudah matang, amplang tersebut sedikit berubah warna dan dapat dipatahkan. Bila diangkat menyusut, berarti kletek belum matang. Proses memasak yang tak gampang ini membuat kletek udang lebih spesial.(Dari berbagai sumber)