Berbagai budaya dan kreativitas masyarakat lokal ternyata sangat ampuh dalam upaya pencegahan teroris dan radikalisme.
Menurut Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Dr Andi Intang Dulung, pendekatan kearifan lokal mesti terus digalakkan dan dalam memaksimalkan kegiatan kearifan lokal ini. Forum Koordinasi Pencegagan Terorisme (FKPT) di setiap provinsi perlu melibatkan tokoh masyarakat dan budayawan agar kearifan lokalnya bisa ditingkatkan.
“Dalam meredam tingkat radikalisme dengan memaksimalkan kearifan lokal ternyata disukai generasi muda. Ini yang membuat kearifan lokal sangat efektif dilakukan. Ini sesuai dengan survei BNPT,” ujar Andi Intang Dulung dalam kegiatan Forum Group Disccusion (FGD) yang bertema; Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme oleh FKPT Kepri yang berlangsung di Hotel CK Tanjungpinang, Jumat (11/10).
Andi Intang Dulung juga mengapresiasi peran FKPT yang dibentuk BNPT di setiap provinsi yang mampu menjalankan program yang diamanatkan BNPT. “Tujuan FKPT ini untuk mengantisipasi dan mencegah kemungkinan munculnya terorisme dan radikalisme,” sebutnya.
Menurutnya, dari hasil penelitian, masyarakat sedikit banyak telah memahami mengenai paham-paham radikal sehingga dapat mendeteksi paham tersebut di tengah masyarakat dan mengerti cara bertindak. Banyak faktor yang mempengaruhi orang menjadi pelaku teror.
Untuk tahun depan, pejabat BNPT ini menyebutkan akan mengupayakan program FKPT melibatkan guru-guru, karena BNPT sudah mendeteksi terdapat beberapa guru sudah terpapar paham yang radikal.
Sementara itu, Ketua FKPT Kepri Reni Yusneli menyebutkan FKPT Kepri dalam melaksanakan kegiatan selalu melibatkan semua pihak secara bergiliran untuk memaksimalkan pencegahan terorisme dan radikalisme.
“FKPT terus bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan agama melalui program di amsing-masing bidang yang ada di FKPT. Diantaranya pelbatan aparatur desa, babin kantibmas dan babinsa, serta tokoh agama, tokoh adat dan media. Ada juga kegiatan yang menyasar ke pelajar dan perempuan serta ada kegiatan pemuda dan pendidikan,”kata Reni. **