Kawasan Pecinan Siak yang Kini Jadi Kenangan

0
1411
Kampung Cina (Pecinan) saat sebelum terbakar di Siak.

Kampung Cina di Kabupaten Siak, Riau kini jadi kenangan. Kebakaran hebat yang terjadi tanggal 17 Februari 2018 lalu itu meluluhlantakkan kawasan wisata andalan Siak itu. Musibah kebakaran membawa duka mendalam bagi dunia kesejarahan dan pariwisata Siak.
========

Kota Siak memiliki satu warna khas pecinan di salah satu sudut kotanya. Pecinan kota Siak berada di Jalan Tubagus Ismail, tak jauh dari Istana Siak. Suasana Tionghoa yang kental, mulai dari pemukim hingga arsitektur bangunannya. Deretan kios para pedagang menjaga bentuk utuh sejak pertama kali permukiman ini dibangun pada penghujung abad ke-19. Tempat usaha sekaligus tempat tinggal, seperti kebanyakan pecinan di banyak kota di Indonesia.

Namun, perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Tionghoa, menjadi pemandangan yang paling khas ditemui di sudut kota ini. Belum lagi, kedai-kedai kopi khas Tionghoa yang menjamur di sebentang jalan sepanjang 500 meter.Peranan Sungai Siak sebagai bagian kawasan inti dari kerajaan memang berpengaruh besar terhadap kemajuan perekonomian Siak Sri Indrapura. Ekonomi Siak tak terelakkan lahir dari pecinan yang memang berdampingan dengan Sungai Siak. Satu yang kini masih dapat ditengok, adalah sisa aktivitas perdagangan pecinan.

Konon Pecinan Siak lahir berbeda dengan dengan keberadaan Istana Siak yang dibangun pada 1880-an. Berdasarkan cerita turun-temurun warga sekitar, pembangunan Istana Siak juga memberdayakan ratusan pemukim Tionghoa di daerah ini. Pecinan Siak membuktikan keberadaannya sebagai permukiman tertua dengan hadirnya Kelenteng Hok Siu Kiong yang konon telah berusia lebih dari 200 tahun.

Satu hal yang wajib dilakukan di pecinan Siak adalah mencicipi kopi khasnya. Bukan soal rasa, tapi suasana yang dibangun di tiap kedai kopinya. Menginspirasi dari nilai-nilai khas negara asalnya, kedai kopi di Pecinan Siak rata-rata dibuat dalam ruangan yang luas dengan jarak bangku yang dibuat jarang-jarang. Ornamen-ornamen khas Cina, tentu mempermanis ruangannya.

Pecinan Siak di Jalan Tubagus Ismail memang telah menjadi satu wilayah yang akan dijadikan proyek pemerintah dalam pembangunan turap di sepanjang tepian Sungai Siak. Proyek yang akan berlangsung pada 2015 itu sebelumnya mendapat kritik dari para pemerhati sejarah dan pemukim setempat. Sebab, bagaimanapun juga pecinan Siak merupakan bagian dari sejarah panjang perjalanan Kota Siak, dan elemen penting keberadaan Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Kedatangan Orang Tianghoa di Siak Alkisah diyakini pada zaman Sultan Syarif Kasim II memerintah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Ia mengundang masyarakat asal China untuk bermukim di Siak. Sultan mengundang masyarakat China dengan tujuan mengajarkan masyarakat Siak cara berdagang. Sebagai apresiasinya, Sultan kemudian mengizinkan para pendatang China untuk mendirikan sebuah bangunan untuk beribadah sesuai kepercayaan mereka. Kelenteng Hock Siu Kong berdiri tahun 1898. Ada tulisan tahun di bawah patung singa yang ada di kelenteng. Orang yang mendesain kelenteng adalah orang yang sama mendesain Istana Siak Sri Inderapura. Tahun selesai dibangun Istana Siak Sri Indrapura adalah tahun dimulai pembangunan kelenteng Hock Siu Kong. (Berbagai sumber).