Banyak cara dalam pelestarian budaya, khususnya bahasa. Salahsatunya melalui pembuatan kamus bahasa. Hal inilah yang dilakukan dalam penerbitan Kamus Bahasa Senaung, Kabupaten Muaro Jambi.
Pemerintah Desa Senaung melakukan peluncuran kamus Bahasa Senaung. Kamis (13/12), bertempat di Balai Desa Senaung dengan menghadirkan penulisnya, Dedi Usman. Menurut Dedi Usman,tujuan dibuatnya kamus ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya daerah terutama bahasa.
Pembuatan kamus Bahasa Senaung dikatakan Dedi Usman sebagai salah satu cara mendukung program desa dalam bidang kebudayaan. Biasanya yang paham dan mengerti akan Bahasa Dusun Senaung ini adalah para orang tua yang lahir sebelum tahun 80-an. Ini merupakan salah satu kesulitan dalam menyusun kamus Bahasa Senaung, karena generasi tua tinggal sedikit.
Dia berharap dengan adanya kamus ini warga terutama generasi muda Senaung paham akan bahasa daerahnya dan berharap di setiap sekolah dalam pelajaran Mulok Bahasa Daerah Senaung.
Kegiatan diskusi dan bedah kamus Bahasa Senaung, dimoderatori oleh Dwi Raharyoso Dosen FKIP Universitas Jambi. Selain itu kamus ini juga dibahas dan dikomentari oleh Lukman Tanjung dan Ilsa Dewita Putri Soraya dari Kantor Bahasa Provinsi Jambi.
Pjs Kades Senaung, Sapi’i menyebutkan, dengan adanya kamus bahasa Senaung, penggunaan bahasa Senaung akan tetap lestari dan dikenal oleh banyak orang sehingga bisa menjadi salah satu identitas Desa Senaung. Kamus ini berisi kurang lebih 800 kosakata yang sering digunakan oleh warga Senaung dalam kehidupan sehari–hari.
Kegiatan ini termasuk ke dalam rangkaian Festival Kampung Senaung 2018 kerjasama Pemerintah Desa Senaung dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (LPPM STISIP) Nurdin Hamzah Jambi. Puncak acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 – 23 Desember 201 diisi dengan berbagai kegiatan acara pembukaan, susur sawah dan sedekah payo. **