Festival Padang Melang 17-20 Juli 2019 menjadi galeri untuk beragam kekayaan Anambas. Salah satunya Kain Cual atau tenun Anambas. Kain Cual dipakai dalam prosesi penyambutan tamu.
Kain cual identik dengan Bangka Belitung. Namun di Anambas juga ada kain cual. Cual berasal dari kata ‘Belacu Dijual’. Kain tersebut mulai ditenun pada tahun 1863 di Kawasan Teluk Encau. Awalnya, Cual digunakan untuk kepentingan pribadi. Karena keindahan Cual, kain tersebut akahirnya diperjualbelikan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur mengatakan, motif yang ditawarkan Cual Anambas sangat khas.
“Cual Anambas sudah aja sejak lama. Motifnya sangat khas dan dibuat khusus. Cual Anambas ini punya banyak motif dengan beragam filosofi yang dimilikinya. Semuanya mencerminkan kekayaan budaya dan alam di Anambas. Biasanya wisatawan berkunjung ke sini, selalu mencari Cual Anambas,”katanya.
Secara umum, Cual Anambas memiliki 8 motif. Keunikan corak Cual Anambas masih bisa dijumpai di pelaminan tradisional khas Melayu Siantan. Dari total motif tersebut, 5 diantaranya sudah mendapatkan hak paten. Sebut saja, berupa motif Sampan Layar, Bulan Purnama, Padang Terbakar, Pucuk Pisang, dan Tudung Saji. Menariknya, proses pembuatan kelima motif itu dilakukan secara berbeda. Sangat natural, proses pembuatan Cual Anambas sangatlah unik. Semua tahapan produksinya dilakukan secara tradisional. Bahan baku benangnya dibuat beberapa alternatif. Ada yang menggunakan kapas atau katun, lalu dibuat juga dari benang belacu. Pewarnaannya juga dilakukan secara alami. Celupannya memakai bahan baku akar Kayu Samak.
Keunggulan Cual Anambas selalu mengedepankan tradisi. Semuanya dilakukan secara manual dan alami. Proses produksinya mengandalkan bahan-bahan yang ada di alam. Dengan begitu, nilai otentik dari kain tetap terjaga. Cual Anambas pun dibanderol dengan harga beragam. Untuk kain Cual jenis tenunan dihargai Rp2 Juta hingga Rp4 Juta.
**