Jumhari Silaturahmi ke Disbud Kepri

0
273
BPKW IV silaturahmi ke Disbud Kepri

Pada Kamis (2/2) Jumhari beserta dua Pamong Budaya BPK wilayah IV, Hendri Purnomo dan Sasangka Adi Nugraha, berkunjung ke Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, di kompleks perkantoran pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Dompak.

Dalam kunjungan pertamanya ke Dinas Kebudayaan tersebut Jumhari diterima oleh Juramadi Esram dan Wan Rabdi, Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah membangun jalinan silaturahmi dan komunikasi antar instansi yang mengampu bidang kebudayaan. Silaturahmi dan komunikasi menjadi bagian penting bagi para pimpinan yang membidangi kebudayaan, supaya ke depannya dapat membangun jalinan sinergitas dalam memajukan kebudayaan setempat. Tanpa sinergitas antar lembaga atau instansi kebudayaan, maka Pemajuan Kebudayaan seperti yang diamanatkan undang-undang akan berjalan terasa lebih berat.

Kunjungan tersebut menjadi momen perkenalan dirinya sebagai nakhoda baru di Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berlokasi di Kota Gurindam. Pada kesempatan tersebut Jumhari juga menjelaskan mengenai Tujuan Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BPK Wilayah IV yang lebih luas dibandingkan masih Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Di mana BPK Wilayah IV diamanatkan untuk menangani bidang sejarah, nilai budaya, dan juga cagar budaya. Selain itu dirinya membahas perihal pengusulan kebaya labuh sebagai nominasi multinasional bersama negara-negara jiran (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand).

Permasalahan-permasalahan cagar budaya dan Juru Pelihara, termasuk Pulau Penyengat yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional (CBN) tidak luput jadi pembahasan kedua pimpinan tersebut. Supaya nantinya tidak terjadi tumpang tindih dalam kewenangan penanganan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.   

Juramadi Esram juga menyampaikan agenda kegiatan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, di antaranya adalah Festival Silat Nasional, Kongres Bahasa Melayu yang direncanakan akan diselenggarakan pada Mei 2023 di Jakarta, dan Rapat Koordinasi Kebudayaan pada 15 Februari 2023 di Batam. Lebih jauh, rencana ke Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau dan BPK Wilayah IV akan melakukan kerja sama (MoU) mengenai kajian dan persyaratan materi WBTb yang diusulkan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. Disadari bahwa selama ini beberapa karya budaya gagal ditetapkan sebagai WBTb Indonesia karena kekurangan data dan bahan pendukung yang menjadi persyaratan.

Berkaca pada upaya pengajuan kebaya labuh sebagai Intangible Cultural Heritage ke UNESCO melalui skema nominasi multinasional 5 negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand) Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau akan mempersiapkan materi atas karya budaya yang sudah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia yang memungkinkan  untuk kembali diajukan melalui nominasi multinasional dengan negara-negara jiran tersebut. Seperti diketahui bahwa Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga mempunyai ikatan historis yang sama.  

“Dengan integrasi (BPK Wilayah IV) ini insyaallah akan semakin mempermudah koordinasi dalam rangka Pemajuan Kebudayaan di Provinsi Kepri, Bunda Tanah Melayu. Tabarakallah Allahumma. Aamiin. Tabek”, harapan Juramadi Esram. ***

(Jauhar Mubarok)