Kalau datang ke Ranai, Kabupaten Natuna, Kepri, pulang bisa memilih oleh-oleh. Beragam kuliner bisa dipilih mulai dari kernas, latoh silong, tipeng mando, dan calok. Nah, tapi jangan lupakan oleh-oleh khas Natuna yang lain, yaitu ikan asap.
Disepanjang jalan utama di Kota Ranai, seperti Jalan Datuk Kaya Wan Mohd Benteng, banyak terlihat usaha jualan ikan asap. Ikan-ikan tongkol segar digantung ditepi jalan. Sementara, di warungnya ikan sedang dalam proses pembakaran. Asap mengepul mengeluarkan aroma ikan tongkol.
Ikan tongkol asap merupakan hasil nelayan tradisional yang laris manis di Kabupaten Natuna dan mulai tersohor di Nusantara. Kuliner yang primadona di Natuna ini memakai bukan ikan sembarangan, melainkan ikan tongkol yang pengolahannya melalui proses pengasapan satu sampai dua jam untuk mendapatkan hasil ikan asap yang berkualitas baik.
Peminat ikan tongkol asap tak hanya orang Natuna, tapi juga banyak dipesan dan dikirim ke luar kota, seperti Tanjung pinang, Pontianak dan ada yang ke Pulau Jawa. Selain harganya ekonomis, rasa ikan tongkol asap gurih, tidak terlalu bau amis, mudah memasaknya, dan tahan lama. Hal ini yang menyebabkan pengunjung yang datang ke Natuna pulang membawa oleh-oleh ikan asap. Harga ikan tongkol asap masih relatif murah. Satu ikan tongkol asap hanya Rp 70 per ekor. Padahal, ikannya cukup besar, selain itu tidak bau amis seperti ikan laut yang lain.
“Banyak pilihan kuliner Natuna. Ikan asap salahsatunya. Tinggal mengemas agar dalam pemasaran jauh lebih bagus,”kata Kasi Kesenian, Tradisi dan Adat Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Juli Putrawan. **
