Air mata Syarifah Zainab (58) bercucuran. Ia tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan sambutan dalam acara perpisahan, Selasa (30/8) di Aula BPNB Kepri. Sosok periang ini memasuki purna bakti atau pensiun terhitung akhir bulan Agustus 2016 ini. Genap 30 tahun ia mengabdi sebagai abdi negara.
Tak banyak kata-kata yang disampaikannya. Ia terus terisak dan tak bisa menahan tangis. Acara perpisahan purna bakti ini juga begitu spesial. Sebab, bersamaan dengan hari ulang tahun (HUT) Syarifah yang ke-58.”Maafkan kalau selama ini, selama kita bergaul. Saya berbuat kesalahan. Maafkan kami. Terimakasih juga atas acara perpisahan yang digelar seperti ini,”kata Buk Ipah, sapaan akrabnya.
Acara perpisahan dihadiri Kepala BPNB Kepri, Suarman, Kasubag TU Dwi Sobuwati dan belasan pegawai BPNB Kepri. Acara diakhiri dengan makan bersama. Para pegawai menilai Syarifah Zainab sosok yang gampang bergaul dan selalu ceria. Ia dikenal dengan sosok nenek gaul. Dengan siapa saja ia bisa bergaul.
“Masa tugas boleh selesai, namun silaturahmi selalu akan terjalin. Sosok buk Syarifah selalu kami kenang. Kita sudah seperti keluarga besar,”kata Kepala BPNB Kepri, Suarman.
Ultah dirayakan dengan memotong kue. Syarifah membagikan kue yang dipotong kepada Kepala BPNB Kepri dan kasubag TU. Satu persatu para pegawai menyalami Bu Ipah. Banyak diantara pegawai yang ikut menangis terharu saat melihat Syarifah menangis ia dilepas saat memasuki purna bakti. Acara dilanjutkan dengan foto bersama.
Hari-hari Syarifah bertugas di bagian Perpustakaan dan Dokumentasi BPNB Kepri. Meski sudah memasuki usia pensiun, ia tetap rajin datang ke kantor. Beberapa bulan yang lalu, bersama tim BPNB Kepri, Syarifah mengikuti pameran budaya di Makassar. Pameran diikuti 11 kantor BPNB seluruh Indonesia. Ia sangat bahagia dan menikmati jalan-jalan di kota Makassar. “Sudah puluhan tahun jadi abdi negara, ini tugas dan jalan-jalan terakhir sebagai PNS. Kita masuki usia pensiun dengan tenang,”kata Syarifah saat itu.**
Galeri Foto: