Guru Dilatih Tata Cara Adab Tepuk Tepung Tawar

0
460
Workshop tepuk tepung tawar di Dabo Singkep digelar LAM Kabupaten Lingga. Foto:rri.co.id

Lembaga Adat Melayu Kabupaten Lingga menggelar worskhop adab tepuk tepung tawar Melayu di Dabo Singkep, Senin (9/9) kemarin. Workshop diikuti 75 orang tenaga pendidik utusan dari Sekolah TK, SD, SMP dan SMA di kecamatan Singkep, Singkep Barat, Singkep Pesisir , Singkep Selatan Dan Kecamatan Kepulauan Posek.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga Dato H. Muhammad Ishak mengatakan, kegiatan ini program kerja LAM Kabupaten Lingga tahun 2019. “Tepuk tepung tawar sudah ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, jadi harus terus dilestarikan,”kata Datok H. Muhammad Ishak, Ketua LAM Lingga.

Dikatakan Ishak, Sebelumnya juga telah melaksanakannya di Daik dengan sasaran para tenaga pendidik yang ada di Kecamatan Lingga, Lingga Utara, dan Lingga Timur.
Di Daik peserta sekitar 80 orang peserta. Ke depan LAM Lingga juga akan menggelar kegiatan serupa di Kecamatan Selayar, Senayang dan Kecamatan- kecamatan baru hasil pemekaran. Dijelaskan Ishak, tepuk tepung tawar Kepulauan Riau yang telah ditetapkan sebagai warisan benda tak benda Indonesia tahun 2018 merupakan WBTB diusulkan Kabupaten Lingga.

Pentingnya para pendidik menjadi sasaran kegiatan, Ishak menilai tenaga pendidik juga merupakan tokoh di masyarakat dan orang tua dari anak di sekolah.
Apalagi sekolah sekolah di Kabupaten Lingga akan segera memasukan warisan budaya lokal di kurikulum muatan lokal. Datok H. Nadar yang menjadi salah satu nara sumber, selain langsung memberi bimbingan praktek tentang adab tepuk tepung tawar juga menjelaskan tentang makna atau filosofi. **