Gasing Terbesar di Indonesia Itu Ada di BPNB Kepri

0
710
Pengunjung Pusdok BPNB Kepri dari Meranti melihat koleksi gasing terbesar di Indonesia.

Permainan gasing merupakan permainan rakyat yang populer bagi orang Melayu. Tiap daerah beragam jenis atau model gasing. Ukurannya juga berbeda-beda. Nah, bagi yang ingin tahu gasing terbesar di Indonesia silahkan datang dan lihat di Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri di Tanjungpinang.

Ada gasing raksasa. Gasing ini berasal dari Bangka Belitung. Gasing dibuat dari kayu menggeris (kompas arcyles) dengan berat 140 kilogram. Tinggi gasing 70 cm, garis tengah 70 cm, panjang tali gasing 40 cm, garis tengah 1/8 dan jumlah pemain 10 orang. Rekor lama berputar 3 menit, 7 detik.

Gasing ini dibuat oleh warga Desa Menduk, Kabupaten Bangka yang tergabung dalam Persatuan Olahraga Gasing (PORGAS). Ide membuat gasing terbesar ini pada tahun 2004 yang akan ditampilkan dalam kegiatan Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Ide membuat gasing mendapat dukungan dari Walikota Pangkalpinang saat itu, Zulkarnain Karim. Walikota menugaskan membentuk tim untuk membuat gasing itu yang diketuai Agus MD.

Dalam pembuatan, terlebih dahulu dibuat sketsa. Kemudian dicari jenis kayu yang kuat dan berukuran besar. Setelah dicari ke dalam hutan Desa Menduk, Bangka didapatlah sebatang kayu Menggeris yang dianggap cocok. Kayu itu kemudian dibawa dan dibuat gasing oleh dua pengrajin gasing. Pembuatan dilakukan secara tradisional selama satu minggu. Usai membuat badan kayu, baru dibuat rangka kayu untuk tempat gasing diputar, baru kemudian dilakukan ujicoba.

Gasing ini kemudian ditampilkan dalam acara Festival DMDI di Pangkalpinang tahun 2004. Saat gasing dicoba, dilakukan pencatatan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai gasing terbesar. Gasing ini juga pernah ditampilkan dalam event lain, seperti Workshop Permainan Gasing Nusantara 2-4 September 2006 di Tanjungpinang. Gasing juga pernah dibawa dalam event pameran di Sumatra Expo di Batam tahun 2010 lalu. Gasing Babel ini dihibahkan ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. **