Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri melakukan penelitian komunitas adat terpencil (KAT) Suku Laut Kabupaten Lingga bulan September 2018 mendatang. Dalam penelitian mengandeng peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah).
Tiga peneliti yang terlibat dalam penelitian, yakni Dr Abdul Malik, Zulkifli Harto dan Dedi Arman. Dalam persiapan rencana penelitian, tim peneliti menggelar rapat dengan
Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri di Dompak, Senin (27/8) kemarin. Rapat dipimpin Syahrial De Saputra selalu PPTK dan juga dihadiri Kabid Sejarah dan Tradisi Mafilina Salasiah dan sejumlah staf.
“Kami mengharapkan hasil tulisan tergambar seluruh unsur kebudayaan Orang Laut Lingga. Apakah itu sistem kekerabatan, mata pencaharian, religi dan lain-lainnya. Harapannya penelitian dalam waktu yang singkat, hasilnya bisa maksimal,”kata Syahrial.
Abdul Malik menyebutkan, sebelum melakukan penelitian pihaknya tentu meminta ketegasan dari Dikbud Kepri untuk memberikan kejelasan apa yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Sebab dengan waktu penelitian sekitar empat atau lima hari, mustahil bisa menggarap banyak lokasi Orang laut Lingga. “Kami mengikuti arahan dari dinas, apanya yang mau diteliti. Barulah nanti peneliti berbagi tugas, siapa mengerjakan apa dan sebagainya,”kata Malik.
Baru kali ini Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri melakukan kajian (penelitian) yang dianggarkan dalam APBD Kepri 2018. Tema penelian tentang Suku Laut Lingga merupakan aspirasi dalam Musrenbang Kabupaten Lingga beberapa waktu lalu. **