Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri menggelar kegiatan penayangan film dokumenter dan diskusi nilai budaya di Aula BPNB Kepri, Senin (16/12) kemarin.Acara dihadiri 200 pelajar SLTA sederajat di Kota Tanjungpinang.
Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto mengatakan, penayangan film dan diskusi nilai budaya sangat penting artinya dalam menumbuhkan kecintaan para generasi muda pada sejarah dan budayanya melalui wahana film. Menariknya, film yang ditayangkan adalah produksi BPNB Kepri, yakni film Sejarah Melayu dan Film Joget Dangkong.”Tak sekedar penayangan film saja. Tapi yang penting adalah diskusi film itu. Dari aspek nilai budaya. Bagaimana anak-anak muda ini memandang makna dari film yang ditayangkan. Baik itu film sejarah atau film budaya,”kata Toto saat membuka acara.
Penayangan film dilakukan dua kali. Film pertama yang diputar adalah Sejarah Melayu. Bertindak sebagai narasumber adalah Peneliti Madya BPNB Kepri, Dr Anastasia Wiwik Swastiwi yang membahas film ini. Wiwik juga yang bertindak sebagai pelaksana pembuatan film dokumenter yang dilakukan beberapa bulan yang lalu di Bintan, Tanjungpinang dan Daik Lingga. Sementara, film kedua yang diputar adalah Joget Dangkong yang dibahas Febby Febriyandi YS, Peneliti Pertama BPNB Kepri. Bersama Anastasia Wiwik, Febby juga menjadi pelaksana pembuatan film Joget Dangkong tahun 2015 lalu di Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Kepri. **