Direktorat Kesenian Survei Kesenian yang Hampir Punah di Kepri

0
747

Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud melakukan survei seni budaya yang hampir punah di Kepri. Survei dilakukan psda seni yg hampir punah, seperti bejenjang, tari merawai, zapin Penyengat dan bangsawan.

Tim Dit Kesenian yang diketuai Sri Kuati dudampingi Zulkifli Harto dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri melakukan pertemuan dengan Dinas Kebudayaan Lingga dan budayawan di Kantor LAM Kabupaten Lingga, Kamis (7/3) malam.

Kadis Kebudayaan Lingga, M Ishak memaparkan tentang potensi budaya dan kinerja Disbud Lingga. Termasuk tentang hal hal yang sudah dilakukan dinas. Termasuk menyusun berbagai adat budaya Melayu yg berusaha memasukkan berbagai seni budaya dalam muatan lokal di Kabupaten lingga.
Kata Ishak, tentang teater bangsawan, seni budaya bangsawan ini hanya tinggal dua sanggar lagi dan sudah hampir punah.
Tentang seni lainnnya seperti gazal berdasarkan sumber yang ada awalnya berasal dari Lingga yg pada zaman dahulu cukup berkembang, harapannya dapat di bantu Direktorat Kesenian untuk revitalisasinya. “gamelan Melayu juga pernah berkembang. Orang Malaysia mengakui bahwa gamelan berasal dari Melayu Lingga Riau. Sementara saat ini sudah tidak ada,”kata Ishak.

Dujelaskan, pihaknya ada rencana memanggil salah satu tokoh untuk merevitalisasi gamelan Melayu ini.
Selain itu, juga seni budaya berdah yang saat ini sudah mulai punah di Desa Kelumu, ada juga ritual bejenjang sudah mulai punah dan bakal hilang. Hanya saja bejenjang berkaitan dengan unsur mistik tak banyak yang mengetahui.

Zulkifli Harto dari BPNB Kepri menyebutkan, Dit Kesenian melakukan survei pada karya budaya yang terancam punah. “Sesuai hasil FGD beberapa waktu lalu di Hotel CK Tanjungpinang. Tim turun ke Lingga dan nantinya Penyengat,”kata Zul, kemarin.

Tindaklanjut dari kegiatan ini adalah karya budaya akan direvitalisasi, dan latihan. “Penguatan berdasarkan kebutuhan. Misalnya butuh pelatih akan didatangkan pelatih dan lainnya ujungnya pertunjukkan. Nantinya ada trainer of trainer pada guru. Harapannya masuk muatan lokal,”ujarnya. **