Dialog Kesejarahan di Batanghari

0
117
Fathuddin Abdi (ketua LAM Kabupaten Batanghari) sedang memaparkan materi pada Dialog Kesejarahan di Batanghari

Berbicara sejarah berarti berbicara yang telah berlalu, masa lalu. Namun, membicarakan masa lalu bukan hanya menjadi buih-buih romantisme, melainkan lebih bagaimana caranya menggali dan memahaminya kembali untuk menetapkan tapak-tapak menuju masa depan; supaya tidak terperosok pada lubang yang sama. Dan Batanghari merupakan salah satu kabupaten/kota di wilayah Jambi yang mempunyai sejarah panjang dan beragam berupa peninggalan artefak-artefak budaya atau pun berupa sejarah lisan yang tersimpan di memori warga.

Bertempat di Hotel Gemilang, Muara Bulian, Kabupaten Batanghari Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan dialog kesejarahan dengan mengambil tema “Menggali Sejarah di Batanghari”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (14/10). Hadir sebagai peserta kegiatan adalah para guru dan perwakilan komunitas budaya di Kabupaten Batanghari.

“Acara ini berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan dijadikan media untuk menelusuri fakta serta peristiwa yang terjadi di masa lalu”, kata H. Bakhtiar (Wakil Bupati Batanghari) pada saat pembukaan acara.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kristanto Januardi (BPCB Provinsi Jambi) “Cagar budaya, Jalur rempah, dan Etnisitas di Kabupaten Batanghari”; Fathudidin Abdi (Lembaga Adat Serentak Beregam Kabupaten Batanghari) “Peran LAM dalam Pelestarian Kearifan Lokal di Batanghari”; Zulfadli dan Rofik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari) “Kebutuhan Bahan Ajar Muatan Lokal”; dan Aziz Faturahman (Guru) “Potensi Kota Tua Tembesi sebagai Sumber Belajar Sejarah”.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan anak-anak muda, guru, dan pelaku seni dan budaya semakin antusias dalam menggali kebudayaannya. Dengan demikian, upaya warga untuk menggali dan memahami kebudayaan setempat perlu diacungi jempol***

(Jauhar Mubarok)