Dari Pawai Budaya hingga Mandi Safar di Lubuk Papan

0
340
Sekda Lingga, M Juramadi Esram melakukan prosesi penyiraman pada seorang anak. Prosesi Mandi Safar dilakukan di Lubuk Papan, Daik, Rabu (7/11) kemarin.

Perayaan tradisi Mandi Safar digelar Pemkab Lingga melalui Dinas Kebudayaan Lingga, Rabu (6/11) kemarin di Daik Lingga. Ada sejumlah acara, diantaranya pawai budaya dan ditutup Mandi Safar di Lubuk Papan, Kawasan Istana Damnah, Daik.

Acara diawali dengan pelepasan peserta pawai budaya oleh Kadis Kebudayaan Lingga, M Ishak di Masjid Sultan Lingga. Pawai budaya diikuti puluhan mobil yang dihias. Peserta pawai adalah pelajar mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA yang di Daik. Rombongan mobil hias mengelilingi Kota Daik. Sementara, rombongan dari gerbang Istana Damnah berjalan menuju ke Istana Damnah.

Sekda Lingga, M Juramadi Esram membuka secara resmi Mandi Safar di Lingga di Replika Istana Damnah. Juramadi berharap tradisi yang dimiliki Lingga harus diangkat dan tak berhenti pada tradisi Mandi Safar ini. “Dulu saya pernah meneliti Mandi Safar ini. Lingga banyak memiliki tradisi yang unik. Kearifan lokal itu yang harus diangkat. Sebagai contoh bagaimana lempok durian bertahan lama, nenek moyang punya cara. Banyak lagi kearifan lokal yang kita punyai,”kata Juramadi.

Kadis Kebudayaan Lingga, M Ishak menyebutkan, Mandi Safar sudah ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2018. Sejumlah karya budaya Lingga sudah ditetapkan jadi WBTB. Sebut saja Teater Bangsawan, Tepung Tawar, Bejenjang, Tari Inai, Bubur Lambok, dan Tudung Manto
“Di Provinsi Kepri, Kabupaten Lingga yang karya budayanya yang paling ditetapkan sebagai WBTB,”ujarnya.

Prosesi Mandi Safar di Lubuk Papan sangat menarik. Ada belasan anak yang secara simbolis mengikuti proresi Mandi Safar. Secara bergiliran Sekda Lingga, M Juramadi Esram menyiram anak-anak yang sudah menunggu ikuti ikut prosesi ini. Anak laki-laki memakai kain sarung. Ada yang memakai baju singlet dan ada juga yang tak memakai baju. Sedangkan anak-anak perempuan juga memakai kain sarung untuk menutup badan dan baju. Ada juga yang memakai baju dalaman.

Tak hanya di Lubuk Papan, Daik, Rabu (7/11) kemarin, warga Lingga ramai menuju ke sejumlah pantai yang ada. Mereka melakukan Mandi Safar di Pantai Pasir Panjang Karang Bersulam, Pantai Mempanak di Desa Sungai Pinang dan pantai lainnya. Sejumlah pantai yang menjadi kawasan wisata dipadati pengunjung.
“Tahun depan harapan kami, acara Mandi Safar ini, para pelajar libur. Biar tradisi kita ini dirayakan lebih semarak,”kata Ishak.

Mandi Safar tradisi turun temurun di Lingga. Biasanya digelar Rabu terakhir Bulan Safar. Tradisi tetap lestari dan menjadi ajang silaturahmi. Masyarakat berbaur menjadi satu. Tradisi ini dalam menjaga kesucian dan juga awalnya untuk tolak bala. Dengan melakukan tradisi ini, masyarakat berharap bisa selamat dunia dan akhirat dengan cara mensucikan diri. **