Sebanyak 12 hasil kajian Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri dipresentasikan dalam seminar hasil di aula Kantor BPNB Kepri, Rabu (12/12) kemarin. Ada tiga narasumber yang jadi pembedah tulisan ini yakni DR Idham Bahtiar Setiadi, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Dr Obing Katubi dan Dr Jopie dari Universitas Indonesia.
Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto mengatakan, hasil kajian peneliti dinilai berhasil indikator keberhasilannya ada dua. Pertama, bermanfaat bagi masyarakat atau publik. Kedua, berguna dalam dunia penelitian atau bisa dimanfaatkan kajiannya oleh peneliti lain atau lembaga. “Sebanyak 12 hasil kajian ini terbagi atas kajian sejarah, budaya dan kajian naskah kuno. Fokusnya dalam pelestarian budaya,”kata Toto.
12 hasil kajian yang dipresentasikan, yakni Kesenian Dadung Batanghari (Novendra), Nasi Kuning dalan Tradisi Rokan Hulu (Anastasia Wiwik Swastiwi), Ikan Tapa Malenggang di Batanghari (Jauhar Mubarok). Ada pula Ritual Selamat Laut di Belitung Timur (Hendri Purnomo), Ritual Bele Kampong di Kelumu, Lingga (Zulkifli Harto) dan Kajian Nilai Didaktis dalam Hikayat 1001 Malam (Evawarni).
Kajian lain adalah Balimau Sultan di Pelalawan (Novendra), Harmonisasi Etnis di Batanghari (Dedi Arman) dan Kampung Tua Penagi di Natuna (Nuraini). Sesi terakhir ada tiga kajian, yakni Kuliner Melayu Riau dalam Perspektif Sejarah (Anastasia Wiwik Swastiwi), Natuna: Potret Masyarakat dan Budayanya (Dedi Arman) dan Biografi Muslimah di Belitung Timur (Sasangka Adi Nugraha).
Seminar hasil yang dibuka Kepala BPNB Kepri dan ditutup Kasubag TU BPNB Kepri, Dwi Sobuwati berlangsung menarik. Banyak pertanyaan, masukan dan kritikan dari audiens kepada peneliti yang tampil sebagai penyaji. Sementara ketiga narasumber memberikan masukan setiap kajian yang ada. **