Dari Dialog Sejarah, BBM, Laseda hingga Opera Fun Town

0
133
Istana Sayap Pelalawan, lokasi yang akan dikunjungi peserta Laseda 2017

Memasuki akhir Maret hingga awal April 2017, banyak kegiatan yang ditaja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. Temanya beragam dari dialog kesejarahan, belajar bersama maestro (BBM) hingga kegiatan tahunan lawatan sejarah daerah (Laseda) 2017, serta gelar budaya opera fun town

Kegiatan dialog kesejarahan yang mengangkat tema mengenal perjuangan Raden Mattaher, pejuang Jambi. Acaranya berlangsung tanggal 30 Maret 2017 di Hotel Sang Ratu, Jambi.
“Kami sudah selesai survei terakhir. Acaranya sudah fix. Undangan sudah kami sebar. Narasumbernya juga sudah oke. Rencananya pembukaan yang membuka gubernur atau wagub.
Ini terus dikomunikasikan,”kata ketua panitia kegiatan, Anastasia Wiwik Swastiwi, kemarin.

Kegiatan Dialog Kesejarahan diikuti oleh 50 (limapuluh) peserta yang terdiri atas tokoh sejarah dan tokoh budaya di Kota Jambi, guru-guru sejarah tingkat SLTA, dosen dan mahasiswa sejarah di perguruan tinggi Kota Jambi, dinas instasi terkait di Kota Jambi, dan peliput dari media massa. Direncanakan narasumber dalam dialog, diantaranya dari Dinas Sosial Provinsi Jambi, Ujang Hariadi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi), Ratu Mas Nina (Cucu Raden Mattaher),Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Batang Hari, Siti Heidy Karmela. Untuk moderator dari pengurus Jurnal Seloko.

Usai dialog sejarah, BPNB Kepri menggelar BBM di kawasan Museum Sang Nila Utama, Dinas Kebudayaan Provinsi Riau tanggal 4-6 April mendatang. Para peserta akan belajar Randai Kuantan
dengan maestro seniman Riau, Fakhri. Ketua panitia, Sita Rohana menyebutkan, pihaknya sengaja mengangkat tema tentang Randai Kuantan dengan maestro Fakhri karena kesenian ini harus lebih banyak ditularkan dan disosialisasikan kepada masyarakat secara luas, khususnya generasi muda. Apalagi Randai Kuantan telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia tahun 2016 lalu.
“Tahun 2016, kami mengangkat tema Onduo di Rokan Hulu dengan maestro, Taslim. Sekarang giliran Fakhri,”ujarnya.

Selisih dua hari, BPNB Kepri di Tanjungpinang mempersembahkan gelar budaya bertajuk “Opera Fun Town. Kegiatan digelar di Gedung Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, 8 April mendatang. Ketua pelaksana kegiatan, Nanda Darius S.Sn menyebutkan, berbeda dengan gelar budaya tahun 2016 yang mengangkat sosok tokoh dalam Sejarah Melayu bernama Hang Jebat yang dikaitkan dengan kondisi sekarang. Pagelaran tahun 2017 berbeda.
“Kami beri nama Opera Fun Town. Konsepnya mengangkat spririt pantun.
Menceritakan kesenjangan sosial ditengah masyarakat di negeri ini, khususnya di daerah. Kita terus persiapan latihan,”kata Nanda.

Sutradara opera, Nanda Darius sedang action

Dijelaskan, pemilihan spririt pantun juga sebagai bentuk dukungan pantun dijadikan warisan budaya dunia oleh Unesco. BPNB Kepri berharap melalui pagelaran ini timbul juga rasa patriotisme. Meski tinggal di perbatasan, namun rasa nasionalisme tak bisa ditawar-tawar. “Masyarakat perbatasan bisa maju dengan rasa nasionalisme yang tingg. Masyarakatnya

harus kompak dan bekerjasama,”ujarnya.

Pertengahan bulan April 2017, BPNB Kepri menggelar kegiatan lawatan sejarah daerah (Laseda) 2017. Rencananya tanggal 17-21 April mendatang di Riau. Nantinya para peserta
rencananya akan mengunjungi sejumlah situs sejarah yang ada di Kabupaten Pelalawan. Saat ini panitia sedang melakukan survei lokasi dan persiapan kegiatan. Survei dilakukan
ketua panitia, Parasian Simamora didampingi anggota panitia, Novendra. **