Cual, Kain Anambas yang Mulai Mendunia

0
2514
Kain cual Anambas

Kain cual identik dengan tenunan tradisional dari Bangka Belitung. Namun, cual juga ada di Anambas, Provinsi Kepri. Kain cual kini jadi ikon Kabupaten Anambas.Setelah tersimpan ratusan tahun, Kabupaten Kepulauan Anambas mulai mengangkat kembali pamor kain cual.

Lima motifnya kini sudah memiliki hak paten dari Kementerian Perdagangan. Kain cual merupakan kain khas Anambas. Bentuk aslinya berupa kain
tenun songket. Ia hampir sama dengan kain cual milik Bangka Belitung ataupun Sambas, Kalimantan Barat. Tapi dengan motif yang berlainan. Cual berasal dari singkatan ‘belacu dijual’. Ini cikal bakal kain tenun songket yang diperjual-belikan di
Kabupaten Kepulauan Anambas (dulu bernama Siantan).

Awalnya, cual hanya kain biasa yang digunakan untuk keperluan pribadi. Adalah Hj Halimah yang pertama kali menenun cual. Waktu itu tahun 1863. Hj Halimah yang tinggal di kawasan Teluk Encau memang terkenal multi-talenta. Selain pandai menenun, Hj Halimah juga mengajar mengaji. Muridnya adalah anak-anak di sekitar tempatnya tinggal. Kepada anak-anak seusia sekolah dasar, ia ajarkan mereka mengaji. Sementara menenun hanya untuk para gadis.

Ada delapan motif asli kain cual. Hanya saja belum semua teridentifikasi. Motif-motif itu masih ada di pelaminan
tradisional khas melayu Siantan. Proses pemetaan motif asli masih berlangsung hingga kini. Sekarang, sudah ada empat
motif lain yang menunggu dipatenkan. Seperti, motif lebah bergantung, lebah bersabung, awan beriring, dan ikan sekawan.

Proses sosialisasi kain cual ini juga dilakukan di luar Anambas. Desainer kondang Ramli menggubah cual menjadi aneka
busana. Busana-busana itu kemudian dipamerkan di Jakarta dalam sebuah pagelaran busana tahun 2012 lalu.Perkembangan kain
cual ini semakin benderang saat pemerintah mewajibkan penggunaan seragam batik cual di kalangan instansi sekali seminggu.
Yakni, setiap hari Kamis. Sementara di kalangan sekolah, anak-anak kini telah memiliki seragam khusus batik cual.

Batik cual hingga kini masih diproduksi massal di Pekalongan. Begitu juga dengan kain tenunnya yang masih ditenun di
Palembang. Namun demikian, Dekranasda sesungguhnya telah memiliki alat tenun sendiri. Mereka pun telah menggelar
pelatihan menenun. Sekarang, yang dilakukan adalah menunggu proses kreatif itu berjalan.

Batik cual dengan motif khas Kabupaten Kepulauan Anambas ternyata telah merambah hingga ke manca negara.Salah satu
pengrajin batik cual Anambas bahkan masuk dalam 10 besar penghargaan entrepreneur yang diadakan di Malyasia beberapa
waktu lalu. Batik cual dengan motif khas Anambas memang sedang gencar dipromosikan. Bahkan kemaren sempat masuk 10 besar
Enterpreneur Award di Malaysia. Batik cual sendiri diproduksi oleh Mbok Lade Garam dari Kecamatan Palmatak.
Peningkatan minat masyarakat untuk mengembangkan ushaha produksi cual juga sedang digesa oleh Disperindagkop Anambas. Pasalnya, sejauh ini baru ada dua kelompok usaha yang tertarik untuk menekuni produksi cual. Metode yang digunakan dalam
produksinya adalah batik cap. Dua kelompok itu bernama Lentera Anambas dan kelompok Kurnia.**