BPNB Kepri Rekam Sejarah Perjuangan Raden Mattaher

0
322
Pengambilan gambar kisah perjuangan Raden Mattaher di Muaro Jambi

Perjuangan Raden Mattaher yang heroik melawan Belanda di Jambi awal abad 20 direkam oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri dalam sebuah film dokumenter. Pembuatan film dokumen Raden Mattaher berlangsung tanggal 18-23 Juli 2018 di Jambi.

Pengambilan gambar dilakukan disejumlah lokasi, seperti komplek pekamaman Raden Mattaher di Tepi Danau Sipin, makam kelingking Raden Mattaher di Desa Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, termasuk di lokasi bekas rumah Raden Mattaher di Muaro Jambi.

Ketua pelaksana perekaman film, Anastasia Wiwik Swastiwi dari BPNB Kepri menyebutkan, dalam film dokumenter ini tak hanya berisi wawancara dengan sejumlah tokoh, seperti keturunan Raden Mattaher, sejarawan Jambi, tapi juga mengambil gambar sejumlah lokasi besejarah dalam sejarah perjuangan Raden Mattaher.
“Secara umum lokasi pengambilan gambar memang di Muaro Jambi dan Kota Jambi. Tapi juga mengambil sejumlah lokasi yang pernah dalam catatan perjuangan Raden Mattaher, seperti Sungai Kumpeh, termasuk daerah Pijoan dan sekitarnya,”kata Wiwik, kemarin.

Menariknya dalam merekontruksikan saat-saat terakhir perjuangan Raden Mattaher, juga ditampilkan visualisasi adegan demi adegan saat Raden Mattaher menyusun rencana perjuangan melawan Belanda hingga ditembak Belanda, di rumah tempat persembunyiannya. Visualisasi perjuangan Raden Mattaher itu diperankan sejumlah pemain dari sejumlah sanggar teater yang ada di Jambi.

Raden Mattaher diperankan Husni, sedangkan pemain lainnya, antara lain Uwo Azhar MJ, Ayah Ide, Didi, Brata, Oki dan Kuniawan Ihsan yang memerankan jadi serdadu Belanda. Film digarap Taufik Hidayat Rusti Cs dari carigena.com.
“BPNB Kepri telah melakukan kajian (penelitian) tentang perjuangan Raden Mattaher tahun 2016. Tahun 2017 kami membuat dialog sejarah Raden Mattaher. Tahun ini kami melakukan perekaman. Membuat film dokumenter Raden Mattaher. Harapan kami, apa yang kami lakukan bisa membantu. Dalam perjuangan agar tokoh ini bisa diusulkan jadi pahlawan nasional,”ujarnya.

Sosok Raden Mattaher

Raden Mattaher adalah seorang panglima perang Jambi yang sangat terkenal dan ditakuti Belanda. Setelah wafatnya Sultan Thaha Saifuddin pada tahun 1904, komando perlawanan terhadap Belanda di Jambi dilanjutkan oleh Raden Mattaher, yang oleh masyarakat Jambi dikenal sebagai Singo Kumpeh. Ia telah memperlihatkan sebagai seorang kesatria, berani, cerdas, dan pandai mengatur strategi.

Raden Mattaher bin Raden Kusen gelar Pangeran Jayoninggrat bin Pangeran Adi bin Raden Mochamad gelar Sultan Mochammad Fachruddin lahir di dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi. Ia lahir tahun 1871 dari pasangan Pangeran Kusin dan Ratumas Esa (Ratumas Tija). Ibunya kelahiran Mentawak, Air Hitam Pauh yang dahulunya adalah daerah tempat berkuasanya Temenggung Merah Mato. Beliau merupakan cucu Sultan Taha Syaifuddin, pahlawan nasional dari Jambi. Hubungannya adalah ayah Raden Mattaher bernama Pangeran Kusin adalah anak Pangeran Adi, saudara kandung Sultan Taha Syaifudin.

Raden Mattaher gugur dalam pertempuran melawan Belanda di dusun Muaro Jambi, pada hari Jum’at, waktu subuh, tanggal 10 September 1907. Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin Jambi.**