BPNB Kepri Dialog Budaya Bersama Pelajar MTsN Tanjungpinang

0
219
Pelajar MTsN Tanjungpinang foto bersama usai kunjungan ke BPB Kepri, Selasa (6/11) kemarin.

Program Dialog Budaya Bersama Komunitas kembali ditaja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri,  Selasa (6/11) kemarin. Pada kegiatan sebelumnya mengundang mahasiswa, kali ini kedatangan tamu pelajar MTsN Tanjungpinang.

Kedatangan rombongan diterima Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPNB Kepri, Zulkifli Harto bersama staf Pusdok BPNB Kepri, Jauhar Mubarok. Puluhan pelajar ini mendengarkan pemaparan dari Zulkifli Harto terkait tugas pokok dan fungsi (Tupksi) BPNB Kepri sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dibawah Drektorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Kami ini kantornya di Tanjungpinang, tapi wilayah kerjanya membawahi Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan Babel. Kami fokus dalam pengembangan dan pelestarian Kebudayaan Melayu,”kata Zulkifli.

Dalam pelestarian kebudayaan Melayu, program yang dilakukan, diantaranya dengan melakukan penelitian kesejarahan, budaya dan juga penelitian naskah kuno. Selain itu, BPNB Kepri juga banyak membuat event yang bentuknya internalisasi budaya. “Kami rutin membuat lawatan sejarah daerah, jejak tradisi daerah. Pesertanya pelajar SLTA. Aa juga bioskop keliling, belajar bersama maestro. Dalam waktu ini ada lomba mendongeng dan lomba permainan rakyat. Pelajar SMP dan MTsN bisa ikut lomba ini,”ujarnya.

PPK BPNB Kepri, Zulkifli Harto memberikan buku kepada pelajar

Usai pemaparan yang dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab, pelajar ini diajak melihat-lihat koleksi barang bercorak budaya yang ada di Pusdok BPNB Kepri. Ada gasing raksasa yang beratnya 140 Kg, ada beragam jenis gasing, alat-alat mencari ikan, tempayan, sejumlah alat musik dan permainan. “Kalau mau mencari buku-buku sejarah, budaya, termasuk sastra, silahkan datang ke sini. Kami cukup banyak koleksi,”kata Jauhar Mubarok, Staf Pusdok.

Meli Deswita, Guru Pendamping dari MTsN Tanjungpinang mengucapkan apresiasi kepada BPNB Kepri atas undangan ini. Para pelajar memang idealnya sejak dini bisa mengenal dan memahami kebudayaan yang ada di daerahnya. “Tanjungpinang rohnya budaya Melayu. Anak-anak mesti paham budaya Melayu. Banyak ilmu yang diperoleh setelah anak-anak berkunjung ke sini. Ke depan, pelajar yang lain bisa juga berkunjung,”kata Meli. **