BPNB Kepri Buat Film Dokumenter Sejarah Timah Babel

0
219
Tim BPNB Kepri melakukan survei ke TVRI Bangka Belitung

Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri awal Oktober 2018 ini akan melakukan perekaman atau pembuatan film dokumenter jejak pertambangan timah Bangka Belitung.
Pembuatan film dokumenter ini melengkapi kajian (penelitian) sejarah timah dan dialog sejarah tentang pertambangan timah Babel yang telah dilakukan BPNB Kepri.

Pembuatan film dokumenter dilakukan tim yang dipimpin Sasangka Adi Nugraha. Dalam perekaman, BPNB Kepri mengandeng prodction house yang ada di Pangkalpinang.
“Tahun 2017, kami melakukan penelitian sejarah pertambangan timah Babel dan telah diterbitkan bukunya. Awal tahun ini ada dialog sejarah pertambangan timah Babel. Nah kali ini kami akan membuat film dokumenternya,”kata Sasangka Adi Nugraha, kemarin.

Membahas tentang timah di Babel adalah sesuatu yang menarik. Babel identik dengan timah. Boleh dibilang Babel adalah daerah nomor satu penghasil timah di Indonesia. Daerah-daerah di Babel seperti Bangka, Belitung, Muntok identik dengan kemasyuran timah di Indonesia. Hal yang sama juga dengan Dabo Singkep dan Tanjung Batu di Kepulauan Riau yang dulunya surga timah dan kini tinggal kenangan

Cukup banyak buku dan tulisan yang mengupas sejarah timah di Bangka Belitung. Ada Sutedjo Sujitno dengan dua karyanya Dampak Kehadiran Timah Indonesia Sepanjang Sejarah dan Sejarah Penambangan Timah di Indonesia Abad 18-abad 20. Dua tulisan ini mengupas perdagangan timah di Indonesia sejak masa awal. Sejarawan LIPI Erwiza Erman juga menulis timah di Babel dengan judul Menguak Sejarah Timah Bangka Belitung. Buku ini diterbitkan penerbit Ombak tahun 2009. Selain itu, Rahman Bustami juga menulis Menyoal Penambangan Timah Babel. Juga ada sejumlah tulisan tentang sejarah timah di Babel.

Dalam buku Lintas Sejarah Perdagangan Timah di Bangka Belitung Abad 19-20 yang ditulis Anastasia Wiwik Swastiwi dkk, menegaskan, perdagangan timah di Babel mengalami pasang surut, namun timah sulit dipisahkan dari kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Latarbelakang sejarah yang telah berurat sejak masa lalu membuat daerah ini sulit berkembang ditopang oleh ekonomi lain, sekalipun itu lada. Pola perdagangan timah dari masa ke masa dalam kurun waktu abad 19-20 selalu berubah menyesuaikan pemegang kekuasaan di Babel.

Saat ini penambangan timah skala kecil masih banyak di Babel. Namun, keberadaan bijih timah yang ada di dalam tanah yang cukup dalam dan bukan di permukaan menjadi kendala bagi penambang rakyat. Pasalnya, tambang rakyat umumnya memakai alat yang sederhana. Penulis dalam saran penelitiannya menilai ke depannya, masyarakat Babel jangan terlalu ketergantungan pada timah. Timah semakin menyusut. Ada baiknya masyarakat menggalakkan menanam lada atau sahang. Lada putih atau Muntok White Pepper juga menjadi ikon lada Babel. Daerah ini sangat cocok untuk budidaya penanaman lada.**