Masyarakat Melayu di Kabupaten Belitung memiliki tradisi unik yang diberi nama betare. Betare adalah sebuah tuntunan adat di Belitung untuk meminta restu atau izin. Betare sendiri dilakukan pada orang yang dituakan atau memiliki kewenangan seperti kepala kampung, kepala keluarga atau juga kepala suku dan lainnya.
Dengan melakukan betare maka seseorang dianggap telah berlaku patuh dan adab serta bermartabat. Namun bila Betare ini tidak dilakukan maka membuat seseorang dianggap tidak beradab dan kurang bermartabat. Setelah Betare ini dilakukan, maka orang yang dituakan tadi akan memberikan restu dan do’anya kepada orang yang memintanya. Tak jarang orang yang dituakan tadi juga akan memberikan pesan atau nasehat.
Tujuan dari tradisi Betare yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini sendiri adalah sebagai sikap hormat dan menghormati. Tidak hanya menjaga hubungan sesama manusia, ternyata Betare ini juga berkaitan dengan makhluk dan alam lain serta spiritualitas kepada sang pencipta. Begitu pentingnya Betare dalam tradisi masyarakat Belitung ini membuat siapa yang melanggarnya maka diyakini akan ada musibah tak terduga (kena bala). Dan keyakinan ini ternyata masih terus dipahami oleh masyarakat Belitung secara turun-temurun. **