Betandak Dangkong di Karimun

0
390
Betandak Dangkong

Dangkong merupakan salah satu bentuk kesenian di masyarakat Kepulauan Riau. Pertunjukan dangkong dapat dijumpai pada berbagai acara pesta perkawinan ataupun peringatan hari-hari besar nasional yang ditaja pemerintah. Dangkong untuk memeriahkan acara-acara tersebut.

Dahulu dangkong menjadi pertunjukan hiburan yang cukup populer di Kepulauan Riau. Kelompok dangkong kerap berkeliling kampung atau pulau untuk menjajakan hiburannya kepada masyarakat lebih luas. Di kampung-kampung yang didatangi tersebut, mereka menggelar pertunjukan dangkong. Tidak ada ukuran waktu pasti berapa lama sebuah rombongan dangkong akan berada dan melakukan pertunjukan di suatu kampung/tempat. Tergantung pada antusiasme warga dan pendapatan yang dapat dikumpulkan oleh rombongan dangkong.

Suara gongnya kerap dikaitkan dengan sisi mistis. Bunyinya dapat menjangkau jauh telinga-telinga warga yang jaraknya berkilo-kilo meter. Bunyi gong yang dibunyikan menjadi tanda: dangkong akan atau sedang dimainkan. Ayo segera datang.

Seiring dengan langkah waktu, keberadaan dangkong sebagai hiburan tidak lagi sepopuler empat dasawarsa yang lalu. Sampai saat ini, beberapa pesta warga masih mengundang dangkong sebagai hiburan andalan. Beberapa acara peringatan hari besar nasional juga masih menggunakan dangkong sebagai hiburan yang mencairkan suasana: bertandak bersama.

Tahun 2023 ini BPK Wilayah IV menggandeng Angsana Dance menyelenggarakan “Betandak Dangkong 2023“.
Kegiatan akan berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 21 – 22 Juli 2023 bertempat Tanjung Balai, Karimun.
Kegiatan ini meliputi Semiloka yang akan berlangsung pada Jumat (21/7) bertempat di Gedung Nasional, Tanjung Balai. Dalam Semiloka ini peserta akan mendapatkan pengetahuan dan praktik gerak-gerak dangkong. Sementara pada Sabtu (22/7) menjadi puncak pertunjukan dangkong yang diberi tajuk “Forum Tari Joged” bertempat di Gang Awang Noor, Tanjung Balai.
Pertunjukan kolaboratif joged dangkong ini akan dimeraihkan oleh beberapa sanggar, di antaranya:
1. Angsana Dance (Karimun)
2. Orkes Melayu Tun Harmony (Karimun)
3. Tabuh Kemilau (Karimun)
4. Sri Mayang – (Pulau Moro, Karimun)
5. Tameng Sari Dance Compeny (Pekanbaru – Riau)
6. TiTamCo (Singapura)
7. Dian Dancers (Singapura)

Kegiatan ini juga berupaya merekonstruksi dari kesemarakan peristiwa Joget Dangkong yang kehadirannya sempat digandrungi masyarakat Melayu di sekitar abad 18an.

Tidak lupa kegiatan tersebut juga menghadirkan salah satu Sri Panggung yang sudah melegenda di jagat dunia perjogetan ialah ‘Mak Long’ dari Pulau Moro, Kabupaten. Karimun!
Jom! Kite Ngebeng!
Jom begendang! Ewah! ***

(Jauhar Mubarok)