Beganjal, Tradisi Gotong Royong di Lingga yang masih Lestari

0
21789

Beganjal dirumah H Nadar, tokoh masyarakat Daik Lingga. (Foto: Lazuardi).

Masyarakat Indonesia memiliki tradisi gotong royong yang melambangkan semangat kebersamaan. Orang Melayu mengenal tradisi beganjal. Ini tradisi gotong royong menjelang pelaksanaan hajatan, seperti pesta perkawinan.

Di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, tradisi ini masih lestari. Dalam beganjal, masyarakat kompak bersama-sama mempersiapkan keperluan sebelum pesta perkawinan. Sebagai contoh membuat bangsal atau pondok tempat memasak, mencari kayu api, mempersiapkan alat pecah belah. Selain itu, juga menyiapkan bumbu masakan, termasuk menyiapkan daging untuk dimasak, termasuk memasak nasi dan lauk.

Dalam beganjal, masyarakat yang datang membantu tidak mendapat upah. Pemilik hajatan hanya menyiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang bekerja. Dalam beganjal, laki laki dan perempuan boleh ikut serta.

Semakin ramai masyarakat yang datang membantu, pemilik hajatan makin senang. Ini pertanda pemilik hajatan pergaulannya bagus. Banyak warga ramai datang membantu. Sebaliknya, kalau warga enggan datang, berarti pemilik hajatan selama ini tidak pandai bergaul. Bisa saja selama ia juga jarang ke tempat hajatan orang lain.

Nilai yang bisa diambil dalam tradisi beganjal adalah nilai gotong royong atau kebersamaan.
Tidak semua hal bisa diukur dengan uang.**