Ayo Ikuti Lomba Melukis Ragam Hias Aksara Incung

0
368

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungaipenuh menggelar lomba melukis ragam hias aksara incung di Lapangan Merdeka Sungaipenuh, Ahad (5/11) mendatang. Peserta lomba adalah pelajar SLTP dan SLTA sederajat yang ada di Sungaipenuh.
“Mendaftarnya di kantor Disbudpar Sungaipenuh. Ini event yang langka. Ini upaya melestarikan ragam incung,”kata Deki Syaputra, salah seorang panitia.

Satu-satunya aksara lokal yang terdapat di daerah Sumatera Tengah adalah aksara incung yang terdapat di wilayah Alam Kerinci yang kini terdiri dari dua daerah administrasi, yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Aksara incung mahakarya masa lampau yang tergolong ke dalam aksara kaganga. Aksara sejenis ini di Sumatera hanya ada di Bengkulu, Lampung dan daerah Sumatera Utara dipakai Suku Bangsa Batak. Aksara incung disimpulkan sebagai aksara Kerinci karena di wilayah ini terdapat naskah-naskah yang beraksara incung dan telah berumur ratusan tahun.

Keunikan aksara incung dibandingkan dengan aksara Arab Melayu adalah incung minim sekali ditulis pada kertas daluwang ataupun sejenis kertas lainnya. Namun, aksara ini banyak ditulis pada alas yang sesuai dengan konteksi naskah tersebut. Misalnya tanduk kerbau untuk naskah perjanjian dan bambu untuk ratap tangis. Meski demikian juga terdapat naskah yang beralaskan kertas dawulang, selain naskah Undang-Undang Tanjung Tanah. Hanya ada dua naskah beraksara incung yang ditulis di atas kertas dawulang, selebihnya di tanduk kerbau, bambu, tulang dan gading gajah.

Aksara incung yang lama tenggelam dibangkitkan lagi dengan berbagai cara. Selain pengajaran di sekolah-sekolah melalui pelajaran muatan lokal (mulok), aksara incung kini makin popular karena dipakai jadi motif batik baik itu di Kota Sungai Penuh maupun Kabupaten Kerinci. **